AlasanMelakukan Sujud Sahwi. Sebelum membahas bacaan sujud sahwi, ada baiknya umat Islam mengetahui alasan untuk melakukannya. Terdapat beberapa alasan dilakukannya sujud sahwi, yaitu sebagai berikut: a. Mengerjakan Rakaat Berlebih Diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud, Rasulullah SAW pernah melakukan salat zuhur bersama para sahabat sebanyak lima rakaat.- Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan ketika seseorang lupa dalam pelaksanaan salatnya. Pengertian sahwi dalam bahasa Arab, yakni lupa atau lalai. Ini bisa diartikan juga apabila ada keadaan tertentu yang berkaitan keadaan salat, maka dianjurkan untuk melakukan sujud yang dimaksud misalnya, lupa bilangan rakaat, lupa sudah rukuk atau belum, lupa sudah sujud berapa kali, dan keadaan lupa lainnya yang berhubungan dengan salat yang sujud sahwi adalah sunah muakkadah, yang artinya, pengerjaannya amat ditekankan. Bahkan saking dianjurkannya, ulama-ulama mazhab Hanafi mewajibkan sujud sahwi sallalaahu 'alaihi wasallam bersabdaโKetika kalian ragu, tidak ingat apakah telah melakukan salat tiga rakaat atau empat rakaat maka buanglah rasa ragu itu dan lanjutkanlah pada hal yang diyakini [hitungan tiga rakaat] dan hendaklah melakukan sujud dua kali sebelum salam. Jika salat tersebut sempurna maka tambahan satu rakaat dihitung [pahala] baginya dan dua sujud merupakan kesunahan baginya. Jika ternyata salatnya memang kurang satu, maka tambahan satu rakaat menyempurnakan salatnya dan dua sujud itu untuk melawan kehendak setan,โ HR. Abu Dawud.Dikutip laman NU Online, ada lima hal yang menyebabkan seseorang perlu melakukan sujud sahwi, yakni Meninggalkan sunah abโad. Sunah abโad dalam salat meliputi qunut, tasyahud awal, shalawat pada nabi saat tahiyyat, salawat pada keluarga nabi saat tahiyyat akhir, dan duduk tasyahud awal; Lupa melakukan gerakan tertentu saat melaksanakan salat; Memindah rukun qauli ucapan bukan pada tempatnya, misalnya membaca Alfatihah saat rukuk atau saat duduk di antara dua sujud; Ragu-ragu dalam hal sunah abโad. Misalnya, seseorang ragu apakah telah duduk tasyahud awal atau belum; Meragukan bilangan jumlah rakaat yang sedang dikerjakan. Misalnya, bingung apakah masih berada di rakaat kedua atau sudah rakaat ketiga. Maka, hitungannya mesti mengambil rakaat kedua, sehingga ia wajib untuk menambahkan satu rakaat lagi dan sebelum salam, ia disunahkan melaksanakan sujud sahwi. Bacaan Sujud Sahwi Bacaan sujud sahwi sama seperti bacaan sujud pada biasanya. Kemudian membaca lafal berikut ini saat hendak sujud sahwi ุณูุจูุญูุงูู ู ููู ููุง ููููุงู ู ููููุง ููุณูููู Bacaan latinnya Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huuArtinya "Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa". Sujud sahwi dapat dilakukan sebelum salam ataupun setelah salam, tergantung kasus lupa yang terjadi pada salat Anda. Artinya, jika salat perlu ditambal karena lupa dan sadar sewaktu salat, maka hendaknya sujud sahwi dilakukan sebelum salam. Namun, kalau sesudah salat baru sadar mengenai kasus lupanya, maka sujud sahwi dilakukan sesudah Cara Sujud Sahwi Tata cara melakukan sujud sahwi adalah sama seperti melakukan sujud pada saat salat, yakni Setelah membaca tasyahud akhir, lalu sujud yang diiringi dengan takbir dan membaca doa sujud sahwi subhana man laa yanaamu wa laa yas-huu; Kemudian duduk antara dua sujud; Lalu sujud yang kedua dan membaca lagi doa sujud sahwi; Bangkit untuk duduk dari sujud dan salam. Baca juga Sujud Tilawah Pengertian, Hukum dan Tata Caranya Macam-Macam Sujud, Bacaan & Tata Cara Sujud Syukur, Sahwi, Tilawah Bacaan Sujud Syukur, Lafal dan Artinya serta Dalil Sujud Syukur - Pendidikan Penulis Dhita KoesnoEditor Addi M Idhom
MenurutNU Online, ada tiga pembagian qunut yang disyariatkan Nabi Muhammad, yaitu Qunut Nazilah, Qunut Witir dan Qunut Subuh. Berikut masing-masing penjelasannya. Qunut Nazilah adalah qunut yang dilakukan ketika ada musibah seperti kelaparan dan bencana, termasuk pandemi virus Corona seperti saat ini. Para ulama lintas madzhab sepakat qunutDefinisi TaโrifSecara bahasa etimologi, sahwi diambil dari kata sahaa โ yashuu โ sahwan โ suhuwwan artinya lupa, lalai. Sahaa fil amri artinya lupa terhadap istilah terminologi, sujud sahwi adalah dua kali sujud yang dikerjakan karena lupa terhadap suatu hal penting dalam caraSyaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah mengatakanููููุชู ุณุฌูุฏ ุงูุณูู ุณุฌุฏุชุงู ูุณุฌุฏูู ุง ุงูู ุตูู ูุจู ุงูุชุณููู ุฃู ุจุนุฏูCaranya sujud sahwi sebanyak dua kali sujud dilakukan oleh orang yang shalat sebelum salam atau sesudahnya. Fiqhus Sunnah, 1/225Hanya saja para ulama berbeda pendapat apakah pada sujud sahwi terdapat tasyahud dan salam atau tidak. Atau tanpa tasyahud tapi dengan salam? Atau dibedakan antara sebelum salam dan sesudahnya? Atau bagaimanakah?Imam Ibnu Abdil Bar Rahimahullah meringkas perbedaan tersebut sebagai berikutูุงุฎุชูููุง ูู ุงูุชุดูุฏ ูู ุณุฌุฏุชู ุงูุณูู ูุงูุณูุงู ู ููู ุง ููุงูุช ุทุงุฆูุฉ ูุง ุชุดูุฏ ูููู ุง ููุง ุชุณููู ูุฑูู ุฐูู ุนู ุฃูุณ ุจู ู ุงูู ูุงูุญุณู ุงูุจุตุฑู ูุฑูุงูุฉ ุนู ุนุทุงุก ููู ููู ุงูุฃูุฒุงุนูุูุงูุดุงูุนู ูุฃู ุงูุณุฌูุฏ ููู ุนูุฏูู ุง ูุจู ุงูุณูุงู ููุง ูุฌู ูุฅุนุงุฏุฉ ุงูุชุดูุฏ ุนูุฏูู ุง ููุฏ ุฑูู ุนู ุนุทุงุก ุฅู ุดุงุก ุชุดูุฏ ูุณูู ูุฅู ุดุงุก ูู ุขุฎุฑูู ูุชุดูุฏ ูููู ุง ูุง ูุณูู ูุงูู ูุฒูุฏ ุจู ูุณูุท ูุฑูุงูุฉ ุนู ุงูุญูู ูุญู ุงุฏ ูุงููุฎุนู ููุชุงุฏุฉ ูุงูุญูู ูุจู ูุงู ู ุงูู ูุฃูุซุฑ ุฃุตุญุงุจู ูุงูููุซ ุจู ุณุนุฏ ูุงูุซูุฑู ูุฃุจู ุญูููุฉ ูุฃุตุญุงุจู. ููุงู ุฃุญู ุฏ ุจู ุญูุจู ุฅู ุณุฌุฏ ูุจู ุงูุณูุงู ูู ูุชุดูุฏ ูุฅู ุณุฌุฏ ุจุนุฏ ุงูุณูุงู ุชุดูุฏ ูุจูุฐุง ูุงู ุฌู ุงุนุฉ ู ู ุฃุตุญุงุจ ู ุงูู ูุฑูู ุฃูุถุง ุนู ุงุจู ุณูุฑูู ูุณูู ู ููู ุง ููุง ูุชุดูุฏ berbeda pendapat tentang bertasyahud dan salam pada dua sujud sahwi. Sekelompok ulama mengatakan tidak ada tasyahud dan tidak ada salam, pendapat ini diriwayatkan dari Anas bin Malik, Al Hasan Al Bashri, dan riwayat dari Atha, dan ini merupakan pendapat Al Auzaโi dan Asy Syafiโi, karena menurut mereka berdua semua sujud dilakukan sebelum salam, maka tidak ada alasannya mengulangi tasyahud bagi dua sujud itu. Diriwayatkan dari Atha jika mau silahkan tasyahud dan salam, jika tidak maka jangan lain berpendapat, tasyahud dilakukan pada dua sujud itu namun tidak salam, ini pendapat Zaid bin Qasith, dan merupakan riwayat dari Al Hakam, Hammad, An Nakhaโi, Qatadah, dan ini pendapat Malik dan kebanyakan para sahabatnya, Al Laits bin Saโad, Ats Tsauri, Abu Hanifah, dan para Ahmad bin Hambal, jika sujudnya sebelum salam maka tidak ada tasyahud, jika sujudnya sesudah salam maka bertasyahud. Dengan ini pula pendapat segolongan ulama dari sahabat Malik, dan diriwayatkjan dari Malik pula. Ibnu Sirin mengatakan salam pada kedua sujud itu tapi tanpa tasyahud. Imam Ibnu Abdil Bar, At Tamhid, 10/207-208sApa yang dibaca ketika sujud sahwi?Sebagian fuqaha menyebutkan dalam kitab-kitab mereka bahwa disunnahkan bacaan dalam sujud sahwi adalahุณูุจูุญูุงูู ู ููู ููุง ููุณูููู ููููุง ููููุงู ูSubhana man laa yashuu wa laa yanaam โ Maha Suci yang tidak pernah lupa dan tidak pernah ini berserakan dalam kitab-kitab fiqih induk madzhab Hanafi dan Syafiโi sepertiMadzhab HanafiImam Ahmad bin Muhammad bin Ismail Ath Thahawi, Miraqi Al Falah, Hal. 298Madzhab SyafiโiImam An Nawawi, Raudhatuth Thalibin, 1/315Imam Sulaiman bin Muhammad Al Bujirumi, Hasyiyah Al Bujirumi Alal Minhaj, 3/ Zakariya Al Anshari, Asna Al Mathalib, 3/ Ar Rafiโi, Syarh Al Kabir, 4/ Ibnu Hajar Al Haitami, Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj, 7/ Sulaiman bin Umar Al Jumal, Hasyiyah Al Jumal, 4/ Syihabudin Al Qalyubi dan Imam Ahmad Amirah, Hasyiyah Qalyubi wa Amirah, 3/97Imam Ibnu Ruslan, Syarh Kitab Ghayah Al Bayan, 1/ 209Imam Zainuddin Al Malibari, Fathul Muโin, 1/97Imam Muhammad Al Khathib Asy Syarbini, Mughni Muhtaj, 3/93Imam Syihabuddin Ar Ramli, Nihayatul Muhtaj, 5/233Namun bacaan ini tidak shahih dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, tidak ada keterangan yang sah tentang ucapan yang mesti dibaca dalam sujud Bakr Abu Zaid Rahimahullah mengomentari bacaan di atasูุง ูุตุญ ุชูููุฏ ูุฐุง ุงูุชุณุจูุญ ูู ุณุฌูุฏ benar mengkaitkan tasbih ini pada sujud sahwi. Muhadzdzab Muโjam Al Manahi Al Lafzhiyah, Hal. 89Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah juga telah menjelaskanูููููููู ุณูู ูุนูุช ุจูุนูุถู ุงููุฃูุฆูู ููุฉู ููุญูููู ุฃูููููู ููุณูุชูุญูุจูู ุฃููู ููููููู ูููููู ูุง ุณูุจูุญูุงูู ู ููู ููุง ููููุงู ู ููููุง ููุณูููู ุฃููู ููู ุณูุฌูุฏูุชููู ุงูุณูููููู ููููุช ููู ู ุฃูุฌูุฏู ูููู ุฃูุตูููุงUcapannya Ar Rafiโi aku mendengar sebagian imam menceritakan bahwa disunnahkan membaca pada dua sujud itu Subhana man laa yanaam wa laa yashuu, yaitu pada dua sujud sahwi. Aku Imam Ibnu Hajar berkata โSaya tidak temukan asal usul ucapan ini.โ Al Hafizh Ibnu Hajar, At Talkhish Al Habir, 2/14. Cet. 1, 1989M-1419H. Darul Kutub Al IlmiyahOleh karenanya sebagian ulama โseperti Imam Ibnu Qudamah- menyebutkan bahwa bacaan sujud sahwi adalah sama dengan sujud biasa. Inilah yang lebih Syaikh Abu Thayyib Ali Hasan Faraajูุงูุตูุงุจ ุฃู ูููู ูู ุณุฌูุฏ ุงูุณูู ู ุซู ู ุง ูููู ูู ุณุฌูุฏ ุงูุตูุงุฉYang benar adalah membaca pada sujud sahwi seperti membaca pada sujud shalat. Tanbih As Saajid, Hal. 10Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid Hafizhahullah mengatakanูุจุนุถ ุงููููุงุก ูุณุชุญุจ ุฃู ูููู ูู ุณุฌูุฏ ุงูุณูู ุณุจุญุงู ู ู ูุง ูุณูู ููุง ููุงู ุ ูููู ูุง ุฏููู ุนููู ุ ูุงูู ุดุฑูุน ูู ุงูุงูุชุตุงุฑ ุนูู ู ุง ูุฐูุฑ ูู ุณุฌูุฏ ุงูุตูุงุฉุ ููุง ูุนุชุงุฏ ุฐูุฑุง ุบูุฑู .Sebagian fuqaha menganjurkan membaca pada sujud sahwi subhana man laa yashuu wa laa yanaam, tetapi ini tidak ada dalilnya, maka yang disyariatkan adalah bacaan sebagaimana dibaca dalam sujud shalat, dan tidak ada pembiasaan dzikir selain itu. Fatawa Islamiyah Suโal wa Jawab, No. 77430Syaikh Ibnu Al Utsaimin Rahimahullah mengatakanููู ูู ุณุฌูุฏ ุงูุณูู ูู ุง ูููู ูู ุณุฌูุฏ ุงูุตูุงุฉ ูุนู ูู ููู ุงูุฑุณูู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูู ูููู ุชุนุงูู ุณุจุญ ุงุณู ุฑุจู ุงูุฃุนูู ูุงู ุงุฌุนูููุง ูู ุณุฌูุฏูู ููู ูููู ูู ุง ูููู ูู ุณุฌูุฏ ุงูุตูุงุฉ ููุฐูู ูู ุงูุฌูุณุฉ ุจูู ุงูุณุฌุฏุชูู ูููู ูููุง ูู ุง ูููู ูู ุงูุฌูุณุฉ ุจูู ุงูุณุฌุฏุชูู ูู ุตูุจ ุงูุตูุงุฉ ููุง ููุจุบู ุฃู ูููู ุณุจุญุงู ู ู ูุง ููุณู ุณุจุญุงู ู ู ูุง ูุณูู ุฃู ุฑุจูุง ูุง ุชุคุงุฎุฐูุง ุฅู ูุณููุง ุฃู ุฃุฎุทุฃูุง ูุฃู ูุฐุง ูู ูุฑุฏ ุนู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู Ucapan pada sujud sahwi adalah sama seperti sujud shalat, karena keumuman sabda Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tentang firman Allah Taโala sabbihisma rabbikal aโla jadikanlah ia pada sujud kalian. Maka, bacaannya sebagaimana bacaan pada sujud shalat, begitu juga ketika duduk di antara dua sujud, bacaannya adalah sama dengan bacaan duduk di antara dua sujud dalam shalat. Semestinya tidak membaca subhana man laa yansaa subhana man laa yashuu atau rabbanaa laa tuโakhidzna innaa siina aw akhthaโnaa,karena bacaan ini tidak ada riwayatnya dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Syaikh Ibnul Utsaimin, Fatawa Nur Alad Darb, Bab Shalat No. 1531Sebab apakah sujud sahwi terjadi?Sebab-sebab terjadinya sujud sahwi adalah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Imam Daud Azh Zhahiriูุง ูุณุฌุฏ ุฃุญุฏ ููุณูู ุฅูุง ูู ุงูู ูุงุถุน ุงูุชู ุณุฌุฏ ูููุง ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู Tidak seorang pun sujud sahwi kecuali pada tempat yang Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sujud padanya maksudnya sebagaimana yang Nabi ๏ทบ contohkan sebab-sebabnya, pen. At Tamhid, 10/207Sujud sahwi terjadi dalam beberapa keadaan berikut1. Memberi salam padahal shalat belum adalah Dari Ibnu Sirin, dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, katanyaุตููููู ุจูููุง ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุฅูุญูุฏูู ุตูููุงุชููู ุงููุนูุดูููู ููุงูู ุงุจููู ุณููุฑูููู ุณูู ููุงููุง ุฃูุจูู ููุฑูููุฑูุฉู ูููููููู ููุณููุชู ุฃูููุง ููุงูู ููุตููููู ุจูููุง ุฑูููุนูุชููููู ุซูู ูู ุณููููู ู ููููุงู ู ุฅูููู ุฎูุดูุจูุฉู ู ูุนูุฑููุถูุฉู ููู ุงููู ูุณูุฌูุฏู ููุงุชููููุฃู ุนูููููููุง ููุฃููููู ุบูุถูุจูุงูู ููููุถูุนู ููุฏููู ุงููููู ูููู ุนูููู ุงููููุณูุฑูู ููุดูุจูููู ุจููููู ุฃูุตูุงุจูุนููู ููููุถูุนู ุฎูุฏูููู ุงููุฃูููู ููู ุนูููู ุธูููุฑู ููููููู ุงููููุณูุฑูู ููุฎูุฑูุฌูุชู ุงูุณููุฑูุนูุงูู ู ููู ุฃูุจูููุงุจู ุงููู ูุณูุฌูุฏู ููููุงูููุง ููุตูุฑูุชู ุงูุตููููุงุฉู ููููู ุงููููููู ู ุฃูุจูู ุจูููุฑู ููุนูู ูุฑู ููููุงุจูุง ุฃููู ูููููููู ูุงูู ููููู ุงููููููู ู ุฑูุฌููู ููู ููุฏููููู ุทูููู ููููุงูู ูููู ุฐูู ุงููููุฏููููู ููุงูู ููุง ุฑูุณูููู ุงูููููู ุฃูููุณููุชู ุฃูู ู ููุตูุฑูุชู ุงูุตููููุงุฉู ููุงูู ููู ู ุฃูููุณู ููููู ู ุชูููุตูุฑู ููููุงูู ุฃูููู ูุง ููููููู ุฐูู ุงููููุฏููููู ููููุงูููุง ููุนูู ู ููุชูููุฏููู ู ููุตููููู ู ูุง ุชูุฑููู ุซูู ูู ุณููููู ู ุซูู ูู ููุจููุฑู ููุณูุฌูุฏู ู ูุซููู ุณูุฌููุฏููู ุฃููู ุฃูุทููููู ุซูู ูู ุฑูููุนู ุฑูุฃูุณููู ููููุจููุฑู ุซูู ูู ููุจููุฑู ููุณูุฌูุฏู ู ูุซููู ุณูุฌููุฏููู ุฃููู ุฃูุทููููู ุซูู ูู ุฑูููุนู ุฑูุฃูุณููู ููุจุฑ. ูุฑุจู ุง ุณุฃููู ุซู ุณูู ุ ููููู ูุจุฆุช ุฃู ุนู ุฑุงู ุจู ุญุตูู ูุงู ุซู ุณูู .โRasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam shalat bersama kami pada suatu shalat siang.โ Demikianlah Abu Hurairah menamakannya tetapi saya telah lupa. Dan Abu Hurairah berkata โLalu Beliau shalat bersama kami dua rakaat lalu salam. Kemudian Beliau bangun menuju sebuah kayu yang terbentang di masjid dan bersandar padanya seakan dia sedang marah. Lalu Beliau meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya dan merekatkan jari-jarinya, dan meletakan pipi kanannya pada punggung telapak tangan kirinya. Manusia bergegas keluar melalui pintu masjid dan mengatakan โShalat diqashar!โ Pada mereka terdapat Abu Bakar dan Umar. Keduanya segan untuk menanyakan hal itu. Pada mereka ada seseorang bertangan panjang yang dinamakan Dzulyadain, dia bertanya โWahai Rasulullah, apakah kau lupa atau kau mengqashar shalat?โ Beliau menjawab โAku tidak lupa dan tidak juga qashar.โ Maka nabi bertanya โApakah benar apa yang dikatakan Dzulyadain?โ Mereka menjawabโ โBenar.โ Maka beliau maju dan shalat melanjutkan yang tertinggal, lalu dia takbir dan sujud sebagaimana sujudnya atau lebih panjang, kemudian mengangkat kepalanya dan takbir, kemudian takbir dan sujud sebagaimana sujudnya atau lebih panjang, kemudian dia mengangkat kepalanya lagi dan bertakbir. Barangkali mereka bertanya โKemudian salam?โ Dikabarkan kepadaku bahwa Imran bin Hushain berkata โKemudian salam.โโ HR. Bukhari No. 482 dan Muslim No. 573Imam Muslim memasukkan hadits ini dalam Bab As Sahwi fis Shalah was Sujud Lahu Bab Lupa Dalam Shalat dan Sujud KarenanyaRiwayat ini menunjukkan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam sujud sahwi setelah salam, Beliau melakukannya tanpa tasyahud, tetapi ditutup dengan salam lagi sebagaimana ditegaskan oleh Imran bin Hushain. Inilah petunjuk yang sangat jelas tentang cara sujud Kelebihan jumlah rakaat juga menyebabkan seseorang wajib menjalankan sujud sahwi. Dalilnya adalahDari Abdullah bin Masโud Radhiallahu Anhu, katanyaุฃูููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุตููููู ุงูุธููููุฑู ุฎูู ูุณูุง ููููููู ูููู ุฃูุฒููุฏู ููู ุงูุตููููุงุฉู ููููุงูู ููู ูุง ุฐูุงูู ููุงูู ุตููููููุชู ุฎูู ูุณูุง ููุณูุฌูุฏู ุณูุฌูุฏูุชููููู ุจูุนูุฏู ู ูุง ุณููููู ูโBahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam shalat Zhuhur lima rakaat. Lalu ada orang yang berkata kepadanya โApakah memang rakaat shalat ditambah?โ Beliau bersabda โMemang kenapa?โ orang itu menjawab โEngkau shalat lima rakaat.โ Maka Nabi pun sujud dua kali setelah salam.โ HR. Bukhari No. 1168 dan Muslim No. 572Riwayat ini, menunjukkan sujud sahwi Beliau lakukan setelah salam. Sujud sahwi setelah salam dilakukan karena kesalahan tersebut diketahui dan diingat setelah usai shalat setelah salam.3. Lupa melakukan tasyahud awal atau meninggalkan sunah-sunah dalam adalah, dari Ibnu Buhainah Radhiallahu Anhu, katanyaุฃูููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุตููููู ููููุงู ู ููู ุงูุฑููููุนูุชููููู ููุณูุจููุญููุง ููู ูุถูู ููููู ููุง ููุฑูุบู ู ููู ุตูููุงุชููู ุณูุฌูุฏู ุณูุฌูุฏูุชููููู ุซูู ูู ุณููููู ูโBahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam shalat, beliau bangun pada rakaat kedua, maka jamaโah mengucapkan subhanallahโ maka beliau tetap melanjutkannya, lalu ketika selesai shalat, Beliau sujud dua kali lalu salam.โ HR. An Nasaโi No. 1177, 1178, Ibnu Majah No. 1206, 1207. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan An Nasaโi No. 1177, 1178, dan Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah No. 1206, 1207Menurut hadits ini jika sudah terlanjur tegak berdiri, maka imam tidak usah duduk lagi, dia lanjutkan saja tetapi setelah selesai shalat dia sujud dua kali sahwi lalu salam. Tetapi, jika berdirinya belum sempurna tegaknya, maka boleh baginya untuk duduk lagi untuk tasyahhud awal, dan akhirnya tanpa melakukan sujud ini ditegaskan dalam riwayat dari Mughirah bin Syuโbah Radhiallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabdaุฅูุฐูุง ููุงู ู ุฃูุญูุฏูููู ู ู ููู ุงูุฑููููุนูุชููููู ููููู ู ููุณูุชูุชูู ูู ููุงุฆูู ูุง ููููููุฌูููุณู ููุฅูุฐูุง ุงุณูุชูุชูู ูู ููุงุฆูู ูุง ููููุง ููุฌูููุณู ููููุณูุฌูุฏู ุณูุฌูุฏูุชููู ุงูุณููููููโJika salah seorang kalian berdiri ketika rakaat kedua tetapi belum sempurna, maka hendaknya duduk, jika sudah sempurna maka janganlah duduk. Lalu sujudlah dua kali sebagai sahwi.โ HR. Abu Daud No. 949, 950, Ibnu Majah No. 1208. Hadits ini shahih. Lihat Al Misykah Al Mashabih No. 1020, As Silsilah Ash Shahihah No. 341Riwayat ini menunjukkan bahwa sujud sahwi juga bisa dilakukan sebelum salam, yakni ketika kesalahan tersebut diketahui dan diingat masih di dalam ini juga menunjukkan bahwa meninggalkan sunnah-sunnah shalat mengharuskan pelakunya untuk sujud sahwi. Bagaimana meninggalkan qunut Shubuh?Bagi yang meyakini qunut Shubuh adalah sunnah, tentu mereka meyakini jika meninggalkannya atau salah dalam menempatkannya, maka hendaknya sujud sahwi. Inilah keyakinan masyhur ulama madzhab Asy Syafiโ Imam Asy Syafiโi Radhiallahu Anhuููุฐูู ูู ุฃุทุงู ุงูููุงู ูููู ุจู ุงููููุช ูุงู ุนููู ุณุฌูุฏ ุงูุณูู ูุงู ุงููููุช ุนู ู ู ุนุฏูุฏ ู ู ุนู ู ุงูุตูุงุฉ ูุฅุฐุง ุนู ูู ูู ุบูุฑ ู ูุถุนู ุฃูุฌุจ ุนููู ุงูุณูู.โOleh karena itu, jika seseorang memperlama berdiri, dengan itu dia meniatkan sebagai qunut, maka wajib baginya sujud sahwi, sebab qunut adalah amalan tertentu di antara amalan shalat lainnya, jika dia melakukannya bukan pada tempatnya, maka wajib baginya sahwi.โ Imam Asy Syafiโi, Al Umm, 1/136, Darul FikrMaka, bagi yang berkeyakinan sebagaimana madzhab Asy Syafiโi bahwa qunut itu adalah sunnah, sedangkan meninggalkan sunnah adalah termasuk sebab terjadinya sujud sahwi, maka sangat wajar dia melakukan sujud sahwi itu. Tetapi, bagi seseorang yang tidak meyakini adanya qunut Shubuh, bahkan membidโahkannya, karena dia mengikuti pendapat Imam Ahmad bin Hambal, Imam Abu Hanifah dan lainnya, maka tidak mungkin dia sujud sahwi karena meninggalkannya, sebab menurutnya qunut Shubuh adalah bidโah dan keliru, tidak mungkin sujud sahwi gara-gara meninggalkan bidโah dan kekeliruan. Maka, hal yang menjadi aneh jika ada orang yang tidak meyakini adanya qunut, tetapi dia sujud sahwi gara-gara meninggalkan sesuatu yang dianggapnya bidโah itu. Begitu pula jika dia menjadi makmum bagi imam yang berqunut, ketika imam sujud sahwi karena meninggalkan qunut, maka makmum seperti itu tidak perlu ikut sahwi, sebab dia tidak meyakini syariat qunut. Imam meyakini sunnah, maka wajar dia sahwi jika meninggalkannya, sedangkan makmum meyakininya bidโah, maka menjadi tidak wajar jika dia sahwi karena kami menganjurkan, apalagi di daerah yang rawan dan sensitif, hendaknya makmum bersikap bijak untuk mengikuti dan mengaminkan imam yang qunut. Bukan karena membenarkannya, tetapi untuk menjaga kesatuan hati dan rapatnya shaf kaum muslimin. Inilah sikap yang diambil oleh Imam Ahmad bin Hambal, Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Syaikh Ibnu Utsaimin, para ulama di Lajnah Daimah, dan lainnya. Lihat Tulisan saya Sikap Bijak Para Imam Ahlus Sunnah Menghadapi Persoalan QunutWallahu Aโ Ragu-ragu dalam ini juga membuat wajib seseorang untuk sujud sahwi. DalilnyaDari Abu Said Al Khudri Radhiallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabdaุฅูุฐูุง ุดูููู ุฃูุญูุฏูููู ู ููู ุงููููุงุญูุฏูุฉู ููุงูุซููููุชููููู ููููููุฌูุนูููููู ูุง ููุงุญูุฏูุฉู ููุฅูุฐูุง ุดูููู ููู ุงูุซููููุชููููู ููุงูุซููููุงุซู ููููููุฌูุนูููููู ูุง ุซูููุชููููู ููููุณูุฌูุฏู ููู ุฐููููู ุณูุฌูุฏูุชููููู ููุจููู ุฃููู ููุณููููู ูโJika di antara kalian ragu, apakah rakaat pertama dan kedua, maka jadikanlah itu sebagai rakaat pertama saja. Jika kalian ragu pada rakaat kedua dan ketiga, maka jadikanlah itu sebagai rakaat kedua. Oleh karena itu, sujudlah dua kali sebelum salam.โ HR. At Tirmidzi No. 396, Ibnu Majah No. 1204. Hadits ini shahih. Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 396. Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah No. 1204Dari hadits ini โdan hadits lain yang serupa- jumhur ulama mengatakan, bila seseorang ragu-ragu terhadap jumlah rakaat shalat, maka hendaknya dia meyakinikan rakaat yang lebih sedikit, kemudian dia melakukan ada juga ulama yang mengatakan bahwa ragu-ragu dalam shalat, seseorang yang tidak tahu sudah berapa rakaat shalatnya, bukan diselesaikan dengan sahwi, tetapi harus diulang shalatnya. Hal ini diinformasikan oleh Imam At Tirmidzi berikut iniู ูุงู ุจุนุถ ุฃูู ุงูุนูู ุฅุฐุง ุดู ูู ุตูุงุชู ููู ูุฏุฑ ูู ุตูู ูููุนุฏ .โBerkata sebagian ulama jika seseorang ragu di dalam shalatnya, dia tidak tahu sudah berapa rakaat shalatnya, maka hendaknya dia mengulangi shalatnya.โ Sunan At Tirmidzi No. 396. Dan, pendapat jumhur ulama yang menyatakan sujud sahwi adalah pendapat yang lebih kuat dan telah diterangkan dalam berbagai hadits akhiru daโwana an alhamdulillahi rabbil alamin. Wallahu Aโ ini menunjukkan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam juga mengalami lupa, dan ini merupakan pendapat jumhur ulama. Ada juga yang mengatakan bahwa Beliau tidak boleh lupa, melainkan itu adalah kesengajaan Beliau. Pendapat ini keliru dan lemah, sebab lupanya Beliau terhadap sesuatu diakuinya sendiri dan sama sekali tidak menodai ke-maโshuman-nya. Justru hikmah dan rahasia lupanya itu merupakan penjelasan atas tasyriโ pensyariatan, dan keringanan bagi umatnya jika mereka mengalami lupa sebagaimana bersabdaุฅูููููู ูููู ุญูุฏูุซู ููู ุงูุตููููุงุฉู ุดูููุกู ููููุจููุฃูุชูููู ู ุจููู ูููููููู ุฅููููู ูุง ุฃูููุง ุจูุดูุฑู ู ูุซูููููู ู ุฃูููุณูู ููู ูุง ุชูููุณููููู ููุฅูุฐูุง ููุณููุชู ููุฐููููุฑูููููSesungguhnya jika terjadi sesuatu dalam shalat saya akan beritahu kepada kalian, tetapi saya hanyalah manusia seperti kalian. Saya lupa sebagaimana kalian lupa, jika saya lupa maka ingatkanlah saya. HR. Bukhari No. 401 dan Muslim No. 572Namun lupa di sini bukan lupa terhadap tabligh-nya beliau dalam menyampaikan risalah Islam kepada umatnya, sebab beliau tidak mungkin kitman menyembunyikan dan melalaikan tugasnya. Olehkarena itu, banyak ulama yang menyatakan bahwa bacaan sujud sahwi sama dengan bacaan sujud dalam shalat. Ibnu Qudamah rahimahullah berkata : "Dan hendaklah dia membaca di dalam sujud (sahwi)-nya apa yang dibaca di dalam sujud dalam shalat, karena sujud sahwi tersebut merupakan sujud yang disyari'atkan serupa dengan sujud di dalam SUJUD sahwi adalah ibadah tambahan dalam rangkaian ibadah shalat yang bentuknya berupa dua kali sujud, yang dilakukan sebelum atau sesudah salam. Untuk membedakan antara sujud pertama dan sujud kedua, maka harus dilakukan duduk di antara dua sujud, namun tidak sebagaimana duduk antara dua sujud dalam shalat umumnya. Adapun mengenai apa yang dibaca pada saat seseorang melakukan sujud sahwi merupakan masalah khilafiyah di kalangan para ulama. Sebagian ulama memandang tidak ada lafadz khusus untuk dibaca, karena memang kita tidak menemukan dalil yang tegas dan valid tentang hal itu. Sehingga dalam pandangan mereka, lafadz bacaan sujud sahwi itu sama saja dengan lafadz sujud-sujud yang lainnya, yaitu subhana rabbiyal aโla ุณุจุญุงู ุฑุจู ุงูุฃุนูู Maha suci Allah Yang Maha Tinggi Sedangkan sebagian ulama lainnya menganjurkan untuk membaca lafadz khusus, walau pun tidak ditemukan dalil yang tegas atau valid. Lafadznya adalah subhana man la yanamu waa yashu ุณุจุญุงู ู ู ูุง ููุงู ููุง ูุณูู Maha suci Allah Tuhan yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa. [] Sumber Sebagianulama berpendapat, wajib untuk melafalkan lafaz takbir sebelum sujud sahwi. Hal ini disebut dalam sebuah hadits yang berbunyi, "Beliau (Nabi) salat dua rakaat kemudian memberi salam kemudian bertakbir lalu sujud seperti sujud biasa atau lebih lama. Kemudian Beliau mengangkat kepalanya lalu bertakbir kemudian meletakkan kepalanya lalu
sumber gambar orang yang belum mengetahui kapan harus membaca bacaan sujud sahwi di waktu sholat. Beberapa di antaranya ada yang meninggalkan bacaan tersebut ketika waktunya tiba. Ada pula yang mengerjakan di waktu yang seharusnya tidak dari buku Sujud Sahwi karya Syaikh Muhammad 20122, sebab-sebab terjadinya sujud sahwi karena beberapa perkara, yakni ragu dalam membuat keputusan serta menambah dan mengurangi gerakan sholat dalam kondisi Cara Sujud Sahwi dan BacaanBacaan sujud sahwi diucapkan dengan diiringi gerakan sujud sebanyak dua kali di akhir sholat, baik sebelum atau sesudah sholat. Saat hendak melakukan sujud, hendaknya disyariatkan untuk mengucap โallahu akbarโ. Begitu juga saat hendak bangkit dari sujud, maka sebaiknya mengucapkan bacaan takbir dari laman 30/11/12, cara melakukan sujud sahwi sesudah salam dijelaskan di dalam hadist abu hurairah, โkemudian beliau sholat dua rakaat kembali, lalu beliau melakukan salam. Sesudah itu, beliau mengucap takbir dan bersujud. Lalu bertakbir lagi dan bangkit. Kemudian bertakbir lagi dan sujud untuk kedua kalinya. Selanjutnya beliau bertakbir dan bangkit.โSujud sahwi sesudah salam ini kemudian ditutup dengan salam kembali seperti halnya yang dijelaskan dalam imron bin hushain, โbeliau sholat satu rokaat menambah rokaat yang tadinya kurang lalu beliau salam. Setelahnya, beliau melakukan sujud sahwi dengan sujud sebanyak dua kali. Kemudian beliau melakukan salam kembali.โBacaan Sujud Sahwi beserta ArtinyaSebagian ulama menganjurkan untuk mengucapkan bacaan sujud sahwi iniโsubhana man laa yanaamu wa laa yas-huwโ maha suci dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa.โMeskipun demikian, bacaan sujud sahwi di atas hanya dianjurkan oleh sebagian ulama tanpa adanya dalil pendukung. Sebagaimana yang dikatakan ibnu hajar rahimahullah, โperkataan beliau, aku telah mendengar sebagian ulama menceritakan tentang anjuran untuk membaca subhaana man laa yanaamu wa laa yas-huw ketika sujud sahwi.โ maka aku mengatakan, aku tidak memperoleh asalnya sama sekali,โโOleh karenanya, bacaan sujud sahwi yang tepat bisa dilantunkan dengan bacaan sujud biasa dalam sholat, yakni, โsubhana robbiyal aโlaaโ [maha suci Allah Yang Maha Tinggi]. Wallahualam bissawab.
TataCara sujud sahwi: Cara sujud sahwi menurut sejumlah hadits dan disepakati para ulama dilakukan sebanyak dua kali sebelum salam seberapa pun kesalahan dalam sholatnya. Sujud sahwi menurut
- ะแฒัะฐึััฯ ึั ีฌฮฟะณะปฮฑฮพ ะตะดัะตฮปะฐั
- ีะพีบะตฯัะฝะต ึ
แจะตัฯ
ััะฒ
- ฮแซะทะฒฯัะฒะตั ะธ ีธ
- ะัะต ะฐแแปึีง ัแฯฯ แฎีจ ะบัะฑแงแฮตัแถ
- ฮะนแแฏะธแพแดัฮฟั แะดะธ แญฮณะธฮฒะธ
Ketikaitu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam." (HR. Bukhari no. 1224 dan Muslim no. 570) Sesudah salam, cara untuk melakukan sujud sahwi yang juga dijelaskan dalam sebuah hadits Abu Hurairah adalah sebagai berikut:ImamSyafi berpendapat bahwa sujud sahwi adalah sunah. Dan menurut imam Abu Hanifah hukum sujud sahwi adalah fardhu/wajib, dan termasuk syarat sah shalat
- ฮแนแฒะฐฮปะตั ฮณััีงีฑะฐัะฝ
- ีแ ัึั ะนะพะฒั
- ฮั
ะธฯะฐัะพ ะตะผแดฯีซะฒีกฯ ะพั
- ฮฅฮผีซะฒัีธึัแ ะธั
- ฮฃแ ะตแะฐีช แผั ะณัะดะธ
- ะีฃฮฟ ัะฐแฏฮฑีฟะธ ะตึะพีฃฮนฯ