๐Ÿจ Sebagian Ulama Berpendapat Bahwa Bacaan Dalam Sujud Sahwi Seperti Bacaan

Sebagianulama berpendapat bahwa bacaandalam sujud sahwi seperti bacaana dalam rukukb. sujud biasac. doa qunutd. doa dalam duduk iftirasy . Question from @deaarsella339 - B. Arab Sebagian ulama berpendapat bahwa bacaan dalam sujud sahwi seperti bacaan a dalam rukuk b. sujud biasa c. doa qunut d. doa dalam duduk iftirasy ishanvalent. Jawaban
Ilustrasi Sujud Sahwi, Foto Dok. Pinterest/Rawpixel"Sesungguhnya Allah SWT memaafkan umatk ketika ia tidak sengaja, lupa dan karena dipaksa.โ€ HR. Ibnu Majah dan BaihaqiPengertian dan Hukum Sujud Sahwiโ€œSetelah beliau menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam.โ€ HR. Bukhari no. 1224 dan Muslim no. 570Bacaan Sujud Sahwiุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุจู‘ูู‰ูŽ ุงู„ุฃูŽุนู’ู„ูŽู‰ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุจูุญูŽู…ู’ุฏููƒูŽ ุŒ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู‰
Tatacara sujud sahwi sebelum salam juga dijelaskan dalam hadits berikut, "Setelah beliau menyempurnakan salatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam." (HR. Bukhari dan Muslim) 2. Sujud sahwi dilakukan dua kali yaitu terpisah dengan duduk
Para fuqaha mendefinisikan sujud sahwi sebagai ู…ูŽุง ูŠูŽูƒููˆู†ู ูููŠ ุขุฎูุฑู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ุฃูŽูˆู’ ุจูŽุนู’ุฏูŽู‡ูŽุง ู„ูุฌูŽุจู’ุฑู ุฎูŽู„ูŽู„ู ุจูุชูŽุฑู’ูƒู ุจูŽุนู’ุถู ู…ูŽุฃู’ู…ููˆุฑู ุจูู‡ู ุฃูŽูˆู’ ููุนู’ู„ ุจูŽุนู’ุถู ู…ูŽู†ู’ู‡ููŠู‘ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุฏููˆู†ูŽ ุชูŽุนูŽู…ู‘ูุฏูSujud yang dilakukan di akhir shalat atau setelah shalat lantaran kesalahan, baik karena tertinggalnya sesuatu yang diperintahkan atau pun karena dikerjakannya sesuatu yang terlarang tanpa membedakan antara sujud pertama dan sujud kedua, maka harus dilakukan duduk di antara dua sujud, namun tidak sebagaimana duduk antara dua sujud dalam shalat ini karena posisi tubuh kita ketika hendak melakukan sujud sahwi adalah posisi duduk, sehingga ketika dalam posisi duduk kita melakukan satu kali sujud, gerakannya adalah dari posisi duduk lalu sujud lalu kembali lagi ke posisi semula yaitu posisi duduk. Kalau sujud itu harus dua kali, maka dalam posisi duduk itu kita melakukan sujud sekali lagi, lalu kembali lagi ke posisi duduk Bacaan Sujud SahwiApa yang dibaca pada saat seseorang melakukan sujud sahwi merupakan masalah khilafiyah di kalangan para ulama. Sebagian ulama memandang tidak ada lafadz khusus untuk dibaca, karena memang kita tidak menemukan dalil yang tegas dan valid tentang hal itu. Sehingga dalam pandangan mereka, lafadz bacaan sujud sahwi itu sama saja dengan lafadz sujud-sujud yang lainnya, yaitu subhana rabbiyal a'la ุณุจุญุงู† ุฑุจูŠ ุงู„ุฃุนู„ู‰Maha suci Allah Yang Maha Tinggisubhana man la yanamu waa yashuุณุจุญุงู† ู…ู† ู„ุง ูŠู†ุงู… ูˆู„ุง ูŠุณู‡ูˆMaha suci Allah Tuhan yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupaB. Apakah Sujud Sahwi Dilakukan Sebelum Salam Atau Sesudah Salam?1. Sebelum SalamMazhab Al-Hanafiyah menetapkan bahwa sujud sahwi dilakukan setelah salam, baik karena kelebihan atau karena kekurangan. Caranya dengan membaca tasyahhud lalu mengucapkan salam sekali saja, kemudian membaca tasyahhud lagi lalu mengucapkan salam yang Sesudah dan SebelumBerbeda dengan mazhab-mazhab lainnya, mazhab Al-Malikyah berpendapat bahwa ada dua tempat untuk melakukan sujud sahwi, yaitu sebelum salam dan sesudah Sebelum SalamYang dilakukan sebelum salam adalah bila sujud sahwi dikerjakan lantaran karena adanya kekurangan dalam mengerjakan gerakan seseorang terlupa tidak duduk dan bertasyahhud awal setelah dua rakaat shalat dilakukannya, kecuali dalam shalat shubuh yang memang jumlah rakaatnya hanya dua bila hal itu terjadi, yang harus dilakukan adalah melakukan sujud sahwi sesaat sebelum melakukan salam penutup dari tentang sebelum salam adalah ุนู† ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจู’ู†ู ู…ูŽุงู„ููƒู ุจู’ู†ู ุจูุญูŽูŠู’ู†ูŽุฉูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู‚ูŽุงู…ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงุซู’ู†ูŽุชูŽูŠู’ู†ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุธู‘ูู‡ู’ุฑู ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฌู’ู„ูุณู’ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ู‚ูŽุถูŽู‰ ุตูŽู„ุงูŽุชูŽู‡ู ุณูŽุฌูŽุฏูŽ ุณูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู’ู†ูDari Abdillah bin Malik bin Juhainah bahwa Rasulullah SAW langsung bangun setelah dua rakaat pada shalat Dzhuhur tanpa duduk tasyahhud awal di antara keduanya. Ketika beliau sudah selesai shalat sebelum salam, beliau pun melakukan dua kali sujud sahwi. HR. Al-Bukharib. Sesudah SalamSedangkan bila penyebabnya karena kelebihan, maka dalam mazhab Al-Malikiyah, waktu untuk mengerjakan sujud sahwinya dilakukan setelah seseorang terlupa dalam shalat sehingga dia mengerjakan lima rakaat dari yang seharusnya empat rakat, baik shalat Dzhuhur, Ashar atau pun Isya'. Maka begitu dia sadar bahwa shalatnya kelebihan rakaat, walau pun sudah salam, disunnahkan untuk mengerjakan dua sujud yang menyebutkan beliau sujud sahwi setelah salam adalah hadits berikut ini ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจู’ู†ู ู…ูŽุณู’ุนููˆุฏู ุถ ู‚ูŽุงู„ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุจูู†ูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฎูŽู…ู’ุณู‹ุง ููŽู‚ูู„ู’ู†ูŽุง ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฃูŽุฒููŠุฏูŽ ูููŠ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ุŸ ู‚ูŽุงู„ ูˆูŽู…ูŽุง ุฐูŽุงูƒูŽ ุŸ ู‚ูŽุงู„ููˆุง ุตูŽู„ู‘ูŽูŠู’ุชูŽ ุฎูŽู…ู’ุณู‹ุง ! " ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุฃูŽู†ูŽุง ุจูŽุดูŽุฑูŒ ู…ูุซู’ู„ููƒูู…ู’ ุฃูŽุฐู’ูƒูุฑู ูƒูŽู…ูŽุง ุชูŽุฐู’ูƒูุฑููˆู†ูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุณูŽู‰ ูƒูŽู…ูŽุง ุชูŽู†ู’ุณูŽูˆู’ู†ูŽ ุซูู…ู‘ูŽ ุณูŽุฌูŽุฏูŽ ุณูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู ุงู„ุณู‘ูŽู‡ู’ูˆูDari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahuanhu berkata,"Rasullullah SAW mengimami kami 5 rakaat. Kami pun bertanya,"Apakah memang shalat ini ditambahi rakaatnya?". Beliau SAW balik bertanya,"Memang ada apa?". Para shahabat menjawab,"Anda telah shalat 5 rakaat!". Beliau SAW pun menjawab, "Sesungguhnya Aku ini manusia seperti kalian juga, kadang ingat kadang lupa sebagaimana kalian". Lalu beliau SAW sujud dua kali karena lupa. HR. Muslim3. Sebelum SalamSedangkan mazhab yang menegaskan bahwa sujud sahwi itu hanya dilakukan sebelum salam adalah Mazhab Asy-Syafi'iyah. Dalam pandangan mazhab ini, apa pun penyebabnya, sujud sahwi tidak dilakukan sesudah salam, melainkan harus dilakukan sebelum salam, alias masih di dalam rangkaian ibadah sama dengan hadits tentang sujudnya Rasulullah SAW di atas yang dilakukan sebelum ini juga diikuti oleh mazhab Al-Hanabilah, dimana mazhab ini mengatakan bahwa semua sujud sahwi dilakukan sebelum salam, dengan dua a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,Ahmad Sarwat, Lc., MA
AlasanMelakukan Sujud Sahwi. Sebelum membahas bacaan sujud sahwi, ada baiknya umat Islam mengetahui alasan untuk melakukannya. Terdapat beberapa alasan dilakukannya sujud sahwi, yaitu sebagai berikut: a. Mengerjakan Rakaat Berlebih Diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud, Rasulullah SAW pernah melakukan salat zuhur bersama para sahabat sebanyak lima rakaat.
- Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan ketika seseorang lupa dalam pelaksanaan salatnya. Pengertian sahwi dalam bahasa Arab, yakni lupa atau lalai. Ini bisa diartikan juga apabila ada keadaan tertentu yang berkaitan keadaan salat, maka dianjurkan untuk melakukan sujud yang dimaksud misalnya, lupa bilangan rakaat, lupa sudah rukuk atau belum, lupa sudah sujud berapa kali, dan keadaan lupa lainnya yang berhubungan dengan salat yang sujud sahwi adalah sunah muakkadah, yang artinya, pengerjaannya amat ditekankan. Bahkan saking dianjurkannya, ulama-ulama mazhab Hanafi mewajibkan sujud sahwi sallalaahu 'alaihi wasallam bersabdaโ€œKetika kalian ragu, tidak ingat apakah telah melakukan salat tiga rakaat atau empat rakaat maka buanglah rasa ragu itu dan lanjutkanlah pada hal yang diyakini [hitungan tiga rakaat] dan hendaklah melakukan sujud dua kali sebelum salam. Jika salat tersebut sempurna maka tambahan satu rakaat dihitung [pahala] baginya dan dua sujud merupakan kesunahan baginya. Jika ternyata salatnya memang kurang satu, maka tambahan satu rakaat menyempurnakan salatnya dan dua sujud itu untuk melawan kehendak setan,โ€ HR. Abu Dawud.Dikutip laman NU Online, ada lima hal yang menyebabkan seseorang perlu melakukan sujud sahwi, yakni Meninggalkan sunah abโ€™ad. Sunah abโ€™ad dalam salat meliputi qunut, tasyahud awal, shalawat pada nabi saat tahiyyat, salawat pada keluarga nabi saat tahiyyat akhir, dan duduk tasyahud awal; Lupa melakukan gerakan tertentu saat melaksanakan salat; Memindah rukun qauli ucapan bukan pada tempatnya, misalnya membaca Alfatihah saat rukuk atau saat duduk di antara dua sujud; Ragu-ragu dalam hal sunah abโ€™ad. Misalnya, seseorang ragu apakah telah duduk tasyahud awal atau belum; Meragukan bilangan jumlah rakaat yang sedang dikerjakan. Misalnya, bingung apakah masih berada di rakaat kedua atau sudah rakaat ketiga. Maka, hitungannya mesti mengambil rakaat kedua, sehingga ia wajib untuk menambahkan satu rakaat lagi dan sebelum salam, ia disunahkan melaksanakan sujud sahwi. Bacaan Sujud Sahwi Bacaan sujud sahwi sama seperti bacaan sujud pada biasanya. Kemudian membaca lafal berikut ini saat hendak sujud sahwi ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽู†ูŽุงู…ู ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุณู’ู‡ููˆ Bacaan latinnya Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huuArtinya "Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa". Sujud sahwi dapat dilakukan sebelum salam ataupun setelah salam, tergantung kasus lupa yang terjadi pada salat Anda. Artinya, jika salat perlu ditambal karena lupa dan sadar sewaktu salat, maka hendaknya sujud sahwi dilakukan sebelum salam. Namun, kalau sesudah salat baru sadar mengenai kasus lupanya, maka sujud sahwi dilakukan sesudah Cara Sujud Sahwi Tata cara melakukan sujud sahwi adalah sama seperti melakukan sujud pada saat salat, yakni Setelah membaca tasyahud akhir, lalu sujud yang diiringi dengan takbir dan membaca doa sujud sahwi subhana man laa yanaamu wa laa yas-huu; Kemudian duduk antara dua sujud; Lalu sujud yang kedua dan membaca lagi doa sujud sahwi; Bangkit untuk duduk dari sujud dan salam. Baca juga Sujud Tilawah Pengertian, Hukum dan Tata Caranya Macam-Macam Sujud, Bacaan & Tata Cara Sujud Syukur, Sahwi, Tilawah Bacaan Sujud Syukur, Lafal dan Artinya serta Dalil Sujud Syukur - Pendidikan Penulis Dhita KoesnoEditor Addi M Idhom
MenurutNU Online, ada tiga pembagian qunut yang disyariatkan Nabi Muhammad, yaitu Qunut Nazilah, Qunut Witir dan Qunut Subuh. Berikut masing-masing penjelasannya. Qunut Nazilah adalah qunut yang dilakukan ketika ada musibah seperti kelaparan dan bencana, termasuk pandemi virus Corona seperti saat ini. Para ulama lintas madzhab sepakat qunut
Definisi Taโ€™rifSecara bahasa etimologi, sahwi diambil dari kata sahaa โ€“ yashuu โ€“ sahwan โ€“ suhuwwan artinya lupa, lalai. Sahaa fil amri artinya lupa terhadap istilah terminologi, sujud sahwi adalah dua kali sujud yang dikerjakan karena lupa terhadap suatu hal penting dalam caraSyaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah mengatakanูƒูŠููŠุชู‡ ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุณู‡ูˆ ุณุฌุฏุชุงู† ูŠุณุฌุฏู‡ู…ุง ุงู„ู…ุตู„ูŠ ู‚ุจู„ ุงู„ุชุณู„ูŠู… ุฃูˆ ุจุนุฏู‡Caranya sujud sahwi sebanyak dua kali sujud dilakukan oleh orang yang shalat sebelum salam atau sesudahnya. Fiqhus Sunnah, 1/225Hanya saja para ulama berbeda pendapat apakah pada sujud sahwi terdapat tasyahud dan salam atau tidak. Atau tanpa tasyahud tapi dengan salam? Atau dibedakan antara sebelum salam dan sesudahnya? Atau bagaimanakah?Imam Ibnu Abdil Bar Rahimahullah meringkas perbedaan tersebut sebagai berikutูˆุงุฎุชู„ููˆุง ููŠ ุงู„ุชุดู‡ุฏ ููŠ ุณุฌุฏุชูŠ ุงู„ุณู‡ูˆ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ู…ู†ู‡ู…ุง ูู‚ุงู„ุช ุทุงุฆูุฉ ู„ุง ุชุดู‡ุฏ ููŠู‡ู…ุง ูˆู„ุง ุชุณู„ูŠู… ูˆุฑูˆูŠ ุฐู„ูƒ ุนู† ุฃู†ุณ ุจู† ู…ุงู„ูƒ ูˆุงู„ุญุณู† ุงู„ุจุตุฑูŠ ูˆุฑูˆุงูŠุฉ ุนู† ุนุทุงุก ูˆู‡ูˆ ู‚ูˆู„ ุงู„ุฃูˆุฒุงุนูŠุŒูˆุงู„ุดุงูุนูŠ ู„ุฃู† ุงู„ุณุฌูˆุฏ ูƒู„ู‡ ุนู†ุฏู‡ู…ุง ู‚ุจู„ ุงู„ุณู„ุงู… ูู„ุง ูˆุฌู‡ ู„ุฅุนุงุฏุฉ ุงู„ุชุดู‡ุฏ ุนู†ุฏู‡ู…ุง ูˆู‚ุฏ ุฑูˆูŠ ุนู† ุนุทุงุก ุฅู† ุดุงุก ุชุดู‡ุฏ ูˆุณู„ู… ูˆุฅู† ุดุงุก ู„ู… ุขุฎุฑูˆู† ูŠุชุดู‡ุฏ ููŠู‡ู…ุง ู„ุง ูŠุณู„ู… ู‚ุงู„ู‡ ูŠุฒูŠุฏ ุจู† ู‚ุณูŠุท ูˆุฑูˆุงูŠุฉ ุนู† ุงู„ุญูƒู… ูˆุญู…ุงุฏ ูˆุงู„ู†ุฎุนูŠ ูˆู‚ุชุงุฏุฉ ูˆุงู„ุญูƒู… ูˆุจู‡ ู‚ุงู„ ู…ุงู„ูƒ ูˆุฃูƒุซุฑ ุฃุตุญุงุจู‡ ูˆุงู„ู„ูŠุซ ุจู† ุณุนุฏ ูˆุงู„ุซูˆุฑูŠ ูˆุฃุจูˆ ุญู†ูŠูุฉ ูˆุฃุตุญุงุจู‡. ูˆู‚ุงู„ ุฃุญู…ุฏ ุจู† ุญู†ุจู„ ุฅู† ุณุฌุฏ ู‚ุจู„ ุงู„ุณู„ุงู… ู„ู… ูŠุชุดู‡ุฏ ูˆุฅู† ุณุฌุฏ ุจุนุฏ ุงู„ุณู„ุงู… ุชุดู‡ุฏ ูˆุจู‡ุฐุง ู‚ุงู„ ุฌู…ุงุนุฉ ู…ู† ุฃุตุญุงุจ ู…ุงู„ูƒ ูˆุฑูˆูŠ ุฃูŠุถุง ุนู† ุงุจู† ุณูŠุฑูŠู† ูŠุณู„ู… ู…ู†ู‡ู…ุง ูˆู„ุง ูŠุชุดู‡ุฏ berbeda pendapat tentang bertasyahud dan salam pada dua sujud sahwi. Sekelompok ulama mengatakan tidak ada tasyahud dan tidak ada salam, pendapat ini diriwayatkan dari Anas bin Malik, Al Hasan Al Bashri, dan riwayat dari Atha, dan ini merupakan pendapat Al Auzaโ€™i dan Asy Syafiโ€™i, karena menurut mereka berdua semua sujud dilakukan sebelum salam, maka tidak ada alasannya mengulangi tasyahud bagi dua sujud itu. Diriwayatkan dari Atha jika mau silahkan tasyahud dan salam, jika tidak maka jangan lain berpendapat, tasyahud dilakukan pada dua sujud itu namun tidak salam, ini pendapat Zaid bin Qasith, dan merupakan riwayat dari Al Hakam, Hammad, An Nakhaโ€™i, Qatadah, dan ini pendapat Malik dan kebanyakan para sahabatnya, Al Laits bin Saโ€™ad, Ats Tsauri, Abu Hanifah, dan para Ahmad bin Hambal, jika sujudnya sebelum salam maka tidak ada tasyahud, jika sujudnya sesudah salam maka bertasyahud. Dengan ini pula pendapat segolongan ulama dari sahabat Malik, dan diriwayatkjan dari Malik pula. Ibnu Sirin mengatakan salam pada kedua sujud itu tapi tanpa tasyahud. Imam Ibnu Abdil Bar, At Tamhid, 10/207-208sApa yang dibaca ketika sujud sahwi?Sebagian fuqaha menyebutkan dalam kitab-kitab mereka bahwa disunnahkan bacaan dalam sujud sahwi adalahุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุณู’ู‡ููˆ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽู†ูŽุงู…ูSubhana man laa yashuu wa laa yanaam โ€“ Maha Suci yang tidak pernah lupa dan tidak pernah ini berserakan dalam kitab-kitab fiqih induk madzhab Hanafi dan Syafiโ€™i sepertiMadzhab HanafiImam Ahmad bin Muhammad bin Ismail Ath Thahawi, Miraqi Al Falah, Hal. 298Madzhab Syafiโ€™iImam An Nawawi, Raudhatuth Thalibin, 1/315Imam Sulaiman bin Muhammad Al Bujirumi, Hasyiyah Al Bujirumi Alal Minhaj, 3/ Zakariya Al Anshari, Asna Al Mathalib, 3/ Ar Rafiโ€™i, Syarh Al Kabir, 4/ Ibnu Hajar Al Haitami, Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj, 7/ Sulaiman bin Umar Al Jumal, Hasyiyah Al Jumal, 4/ Syihabudin Al Qalyubi dan Imam Ahmad Amirah, Hasyiyah Qalyubi wa Amirah, 3/97Imam Ibnu Ruslan, Syarh Kitab Ghayah Al Bayan, 1/ 209Imam Zainuddin Al Malibari, Fathul Muโ€™in, 1/97Imam Muhammad Al Khathib Asy Syarbini, Mughni Muhtaj, 3/93Imam Syihabuddin Ar Ramli, Nihayatul Muhtaj, 5/233Namun bacaan ini tidak shahih dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, tidak ada keterangan yang sah tentang ucapan yang mesti dibaca dalam sujud Bakr Abu Zaid Rahimahullah mengomentari bacaan di atasู„ุง ูŠุตุญ ุชู‚ูŠูŠุฏ ู‡ุฐุง ุงู„ุชุณุจูŠุญ ููŠ ุณุฌูˆุฏ benar mengkaitkan tasbih ini pada sujud sahwi. Muhadzdzab Muโ€™jam Al Manahi Al Lafzhiyah, Hal. 89Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah juga telah menjelaskanู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู ุณูŽู…ูุนู’ุช ุจูŽุนู’ุถูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุฆูู…ู‘ูŽุฉู ูŠูŽุญู’ูƒููŠ ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ูŠูŽุณู’ุชูŽุญูุจู‘ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู‚ููˆู„ูŽ ูููŠู‡ูู…ูŽุง ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽู†ูŽุงู…ู ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุณู’ู‡ููˆ ุฃูŽูŠู’ ูููŠ ุณูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู’ ุงู„ุณู‘ูŽู‡ู’ูˆู ู‚ูู„ู’ุช ู„ูŽู…ู’ ุฃูŽุฌูุฏู’ ู„ูŽู‡ู ุฃูŽุตู’ู„ู‹ุงUcapannya Ar Rafiโ€™i aku mendengar sebagian imam menceritakan bahwa disunnahkan membaca pada dua sujud itu Subhana man laa yanaam wa laa yashuu, yaitu pada dua sujud sahwi. Aku Imam Ibnu Hajar berkata โ€œSaya tidak temukan asal usul ucapan ini.โ€ Al Hafizh Ibnu Hajar, At Talkhish Al Habir, 2/14. Cet. 1, 1989M-1419H. Darul Kutub Al IlmiyahOleh karenanya sebagian ulama โ€“seperti Imam Ibnu Qudamah- menyebutkan bahwa bacaan sujud sahwi adalah sama dengan sujud biasa. Inilah yang lebih Syaikh Abu Thayyib Ali Hasan Faraajูˆุงู„ุตูˆุงุจ ุฃู† ูŠู‚ูˆู„ ููŠ ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุณู‡ูˆ ู…ุซู„ ู…ุง ูŠู‚ูˆู„ ููŠ ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุตู„ุงุฉYang benar adalah membaca pada sujud sahwi seperti membaca pada sujud shalat. Tanbih As Saajid, Hal. 10Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid Hafizhahullah mengatakanูˆุจุนุถ ุงู„ูู‚ู‡ุงุก ูŠุณุชุญุจ ุฃู† ูŠู‚ูˆู„ ููŠ ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุณู‡ูˆ ุณุจุญุงู† ู…ู† ู„ุง ูŠุณู‡ูˆ ูˆู„ุง ูŠู†ุงู… ุŒ ูˆู„ูƒู† ู„ุง ุฏู„ูŠู„ ุนู„ูŠู‡ ุŒ ูุงู„ู…ุดุฑูˆุน ู‡ูˆ ุงู„ุงู‚ุชุตุงุฑ ุนู„ู‰ ู…ุง ูŠุฐูƒุฑ ููŠ ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุตู„ุงุฉุŒ ูˆู„ุง ูŠุนุชุงุฏ ุฐูƒุฑุง ุบูŠุฑู‡ .Sebagian fuqaha menganjurkan membaca pada sujud sahwi subhana man laa yashuu wa laa yanaam, tetapi ini tidak ada dalilnya, maka yang disyariatkan adalah bacaan sebagaimana dibaca dalam sujud shalat, dan tidak ada pembiasaan dzikir selain itu. Fatawa Islamiyah Suโ€™al wa Jawab, No. 77430Syaikh Ibnu Al Utsaimin Rahimahullah mengatakanู‚ูˆู„ ููŠ ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุณู‡ูˆ ูƒู…ุง ูŠู‚ูˆู„ ููŠ ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุตู„ุงุฉ ู„ุนู…ูˆู… ู‚ูˆู„ ุงู„ุฑุณูˆู„ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ููŠ ู‚ูˆู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุณุจุญ ุงุณู… ุฑุจูƒ ุงู„ุฃุนู„ู‰ ู‚ุงู„ ุงุฌุนู„ูˆู‡ุง ููŠ ุณุฌูˆุฏูƒู… ูู‡ูˆ ูŠู‚ูˆู„ ูƒู…ุง ูŠู‚ูˆู„ ููŠ ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆูƒุฐู„ูƒ ููŠ ุงู„ุฌู„ุณุฉ ุจูŠู† ุงู„ุณุฌุฏุชูŠู† ูŠู‚ูˆู„ ููŠู‡ุง ูƒู…ุง ูŠู‚ูˆู„ ููŠ ุงู„ุฌู„ุณุฉ ุจูŠู† ุงู„ุณุฌุฏุชูŠู† ููŠ ุตู„ุจ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆู„ุง ูŠู†ุจุบูŠ ุฃู† ูŠู‚ูˆู„ ุณุจุญุงู† ู…ู† ู„ุง ูŠู†ุณู‰ ุณุจุญุงู† ู…ู† ู„ุง ูŠุณู‡ูˆ ุฃูˆ ุฑุจู†ุง ู„ุง ุชุคุงุฎุฐู†ุง ุฅู† ู†ุณูŠู†ุง ุฃูˆ ุฃุฎุทุฃู†ุง ู„ุฃู† ู‡ุฐุง ู„ู… ูŠุฑุฏ ุนู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…Ucapan pada sujud sahwi adalah sama seperti sujud shalat, karena keumuman sabda Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tentang firman Allah Taโ€™ala sabbihisma rabbikal aโ€™la jadikanlah ia pada sujud kalian. Maka, bacaannya sebagaimana bacaan pada sujud shalat, begitu juga ketika duduk di antara dua sujud, bacaannya adalah sama dengan bacaan duduk di antara dua sujud dalam shalat. Semestinya tidak membaca subhana man laa yansaa subhana man laa yashuu atau rabbanaa laa tuโ€™akhidzna innaa siina aw akhthaโ€™naa,karena bacaan ini tidak ada riwayatnya dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Syaikh Ibnul Utsaimin, Fatawa Nur Alad Darb, Bab Shalat No. 1531Sebab apakah sujud sahwi terjadi?Sebab-sebab terjadinya sujud sahwi adalah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Imam Daud Azh Zhahiriู„ุง ูŠุณุฌุฏ ุฃุญุฏ ู„ู„ุณู‡ูˆ ุฅู„ุง ููŠ ุงู„ู…ูˆุงุถุน ุงู„ุชูŠ ุณุฌุฏ ููŠู‡ุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…Tidak seorang pun sujud sahwi kecuali pada tempat yang Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sujud padanya maksudnya sebagaimana yang Nabi ๏ทบ contohkan sebab-sebabnya, pen. At Tamhid, 10/207Sujud sahwi terjadi dalam beberapa keadaan berikut1. Memberi salam padahal shalat belum adalah Dari Ibnu Sirin, dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, katanyaุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุจูู†ูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุฅูุญู’ุฏูŽู‰ ุตูŽู„ูŽุงุชูŽูŠู’ ุงู„ู’ุนูŽุดููŠูู‘ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงุจู’ู†ู ุณููŠุฑููŠู†ูŽ ุณูŽู…ูŽู‘ุงู‡ูŽุง ุฃูŽุจููˆ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู’ ู†ูŽุณููŠุชู ุฃูŽู†ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุจูู†ูŽุง ุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุซูู…ูŽู‘ ุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ููŽู‚ูŽุงู…ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุฎูŽุดูŽุจูŽุฉู ู…ูŽุนู’ุฑููˆุถูŽุฉู ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ููŽุงุชูŽู‘ูƒูŽุฃูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ูƒูŽุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ ุบูŽุถู’ุจูŽุงู†ู ูˆูŽูˆูŽุถูŽุนูŽ ูŠูŽุฏูŽู‡ู ุงู„ู’ูŠูู…ู’ู†ูŽู‰ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ูŠูุณู’ุฑูŽู‰ ูˆูŽุดูŽุจูŽู‘ูƒูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุฃูŽุตูŽุงุจูุนูู‡ู ูˆูŽูˆูŽุถูŽุนูŽ ุฎูŽุฏูŽู‘ู‡ู ุงู„ู’ุฃูŽูŠู’ู…ูŽู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุธูŽู‡ู’ุฑู ูƒูŽููู‘ู‡ู ุงู„ู’ูŠูุณู’ุฑูŽู‰ ูˆูŽุฎูŽุฑูŽุฌูŽุชู’ ุงู„ุณูŽู‘ุฑูŽุนูŽุงู†ู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุจู’ูˆูŽุงุจู ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ููŽู‚ูŽุงู„ููˆุง ู‚ูŽุตูุฑูŽุชู’ ุงู„ุตูŽู‘ู„ูŽุงุฉู ูˆูŽูููŠ ุงู„ู’ู‚ูŽูˆู’ู…ู ุฃูŽุจููˆ ุจูŽูƒู’ุฑู ูˆูŽุนูู…ูŽุฑู ููŽู‡ูŽุงุจูŽุง ุฃูŽู†ู’ ูŠููƒูŽู„ูู‘ู…ูŽุงู‡ู ูˆูŽูููŠ ุงู„ู’ู‚ูŽูˆู’ู…ู ุฑูŽุฌูู„ูŒ ูููŠ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ุทููˆู„ูŒ ูŠูู‚ูŽุงู„ู ู„ูŽู‡ู ุฐููˆ ุงู„ู’ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู†ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุฃูŽู†ูŽุณููŠุชูŽ ุฃูŽู…ู’ ู‚ูŽุตูุฑูŽุชู’ ุงู„ุตูŽู‘ู„ูŽุงุฉู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽู…ู’ ุฃูŽู†ู’ุณูŽ ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ุชูู‚ู’ุตูŽุฑู’ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽูƒูŽู…ูŽุง ูŠูŽู‚ููˆู„ู ุฐููˆ ุงู„ู’ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู†ู ููŽู‚ูŽุงู„ููˆุง ู†ูŽุนูŽู…ู’ ููŽุชูŽู‚ูŽุฏูŽู‘ู…ูŽ ููŽุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ู…ูŽุง ุชูŽุฑูŽูƒูŽ ุซูู…ูŽู‘ ุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุซูู…ูŽู‘ ูƒูŽุจูŽู‘ุฑูŽ ูˆูŽุณูŽุฌูŽุฏูŽ ู…ูุซู’ู„ูŽ ุณูุฌููˆุฏูู‡ู ุฃูŽูˆู’ ุฃูŽุทู’ูˆูŽู„ูŽ ุซูู…ูŽู‘ ุฑูŽููŽุนูŽ ุฑูŽุฃู’ุณูŽู‡ู ูˆูŽูƒูŽุจูŽู‘ุฑูŽ ุซูู…ูŽู‘ ูƒูŽุจูŽู‘ุฑูŽ ูˆูŽุณูŽุฌูŽุฏูŽ ู…ูุซู’ู„ูŽ ุณูุฌููˆุฏูู‡ู ุฃูŽูˆู’ ุฃูŽุทู’ูˆูŽู„ูŽ ุซูู…ูŽู‘ ุฑูŽููŽุนูŽ ุฑูŽุฃู’ุณูŽู‡ู ูˆูƒุจุฑ. ูุฑุจู…ุง ุณุฃู„ูˆู‡ ุซู… ุณู„ู…ุŸ ููŠู‚ูˆู„ ู†ุจุฆุช ุฃู† ุนู…ุฑุงู† ุจู† ุญุตูŠู† ู‚ุงู„ ุซู… ุณู„ู….โ€œRasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam shalat bersama kami pada suatu shalat siang.โ€ Demikianlah Abu Hurairah menamakannya tetapi saya telah lupa. Dan Abu Hurairah berkata โ€œLalu Beliau shalat bersama kami dua rakaat lalu salam. Kemudian Beliau bangun menuju sebuah kayu yang terbentang di masjid dan bersandar padanya seakan dia sedang marah. Lalu Beliau meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya dan merekatkan jari-jarinya, dan meletakan pipi kanannya pada punggung telapak tangan kirinya. Manusia bergegas keluar melalui pintu masjid dan mengatakan โ€œShalat diqashar!โ€ Pada mereka terdapat Abu Bakar dan Umar. Keduanya segan untuk menanyakan hal itu. Pada mereka ada seseorang bertangan panjang yang dinamakan Dzulyadain, dia bertanya โ€œWahai Rasulullah, apakah kau lupa atau kau mengqashar shalat?โ€ Beliau menjawab โ€œAku tidak lupa dan tidak juga qashar.โ€ Maka nabi bertanya โ€œApakah benar apa yang dikatakan Dzulyadain?โ€ Mereka menjawabโ€ โ€œBenar.โ€ Maka beliau maju dan shalat melanjutkan yang tertinggal, lalu dia takbir dan sujud sebagaimana sujudnya atau lebih panjang, kemudian mengangkat kepalanya dan takbir, kemudian takbir dan sujud sebagaimana sujudnya atau lebih panjang, kemudian dia mengangkat kepalanya lagi dan bertakbir. Barangkali mereka bertanya โ€œKemudian salam?โ€ Dikabarkan kepadaku bahwa Imran bin Hushain berkata โ€œKemudian salam.โ€โ€ HR. Bukhari No. 482 dan Muslim No. 573Imam Muslim memasukkan hadits ini dalam Bab As Sahwi fis Shalah was Sujud Lahu Bab Lupa Dalam Shalat dan Sujud KarenanyaRiwayat ini menunjukkan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam sujud sahwi setelah salam, Beliau melakukannya tanpa tasyahud, tetapi ditutup dengan salam lagi sebagaimana ditegaskan oleh Imran bin Hushain. Inilah petunjuk yang sangat jelas tentang cara sujud Kelebihan jumlah rakaat juga menyebabkan seseorang wajib menjalankan sujud sahwi. Dalilnya adalahDari Abdullah bin Masโ€™ud Radhiallahu Anhu, katanyaุฃูŽู†ูŽู‘ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ุธูู‘ู‡ู’ุฑูŽ ุฎูŽู…ู’ุณู‹ุง ููŽู‚ููŠู„ูŽ ู„ูŽู‡ู ุฃูŽุฒููŠุฏูŽ ูููŠ ุงู„ุตูŽู‘ู„ูŽุงุฉู ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูˆูŽู…ูŽุง ุฐูŽุงูƒูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุตูŽู„ูŽู‘ูŠู’ุชูŽ ุฎูŽู…ู’ุณู‹ุง ููŽุณูŽุฌูŽุฏูŽ ุณูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ู…ูŽุง ุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽโ€œBahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam shalat Zhuhur lima rakaat. Lalu ada orang yang berkata kepadanya โ€œApakah memang rakaat shalat ditambah?โ€ Beliau bersabda โ€œMemang kenapa?โ€ orang itu menjawab โ€œEngkau shalat lima rakaat.โ€ Maka Nabi pun sujud dua kali setelah salam.โ€ HR. Bukhari No. 1168 dan Muslim No. 572Riwayat ini, menunjukkan sujud sahwi Beliau lakukan setelah salam. Sujud sahwi setelah salam dilakukan karena kesalahan tersebut diketahui dan diingat setelah usai shalat setelah salam.3. Lupa melakukan tasyahud awal atau meninggalkan sunah-sunah dalam adalah, dari Ibnu Buhainah Radhiallahu Anhu, katanyaุฃูŽู†ูŽู‘ ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูŽู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ููŽู‚ูŽุงู…ูŽ ูููŠ ุงู„ุฑูŽู‘ูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ููŽุณูŽุจูŽู‘ุญููˆุง ููŽู…ูŽุถูŽู‰ ููŽู„ูŽู…ูŽู‘ุง ููŽุฑูŽุบูŽ ู…ูู†ู’ ุตูŽู„ูŽุงุชูู‡ู ุณูŽุฌูŽุฏูŽ ุณูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุซูู…ูŽู‘ ุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽโ€œBahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam shalat, beliau bangun pada rakaat kedua, maka jamaโ€™ah mengucapkan subhanallahโ€™ maka beliau tetap melanjutkannya, lalu ketika selesai shalat, Beliau sujud dua kali lalu salam.โ€ HR. An Nasaโ€™i No. 1177, 1178, Ibnu Majah No. 1206, 1207. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan An Nasaโ€™i No. 1177, 1178, dan Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah No. 1206, 1207Menurut hadits ini jika sudah terlanjur tegak berdiri, maka imam tidak usah duduk lagi, dia lanjutkan saja tetapi setelah selesai shalat dia sujud dua kali sahwi lalu salam. Tetapi, jika berdirinya belum sempurna tegaknya, maka boleh baginya untuk duduk lagi untuk tasyahhud awal, dan akhirnya tanpa melakukan sujud ini ditegaskan dalam riwayat dari Mughirah bin Syuโ€™bah Radhiallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabdaุฅูุฐูŽุง ู‚ูŽุงู…ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุงู„ุฑูŽู‘ูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ููŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุณู’ุชูŽุชูู…ูŽู‘ ู‚ูŽุงุฆูู…ู‹ุง ููŽู„ู’ูŠูŽุฌู’ู„ูุณู’ ููŽุฅูุฐูŽุง ุงุณู’ุชูŽุชูŽู…ูŽู‘ ู‚ูŽุงุฆูู…ู‹ุง ููŽู„ูŽุง ูŠูŽุฌู’ู„ูุณู’ ูˆูŽูŠูŽุณู’ุฌูุฏู’ ุณูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู’ ุงู„ุณูŽู‘ู‡ู’ูˆูโ€œJika salah seorang kalian berdiri ketika rakaat kedua tetapi belum sempurna, maka hendaknya duduk, jika sudah sempurna maka janganlah duduk. Lalu sujudlah dua kali sebagai sahwi.โ€ HR. Abu Daud No. 949, 950, Ibnu Majah No. 1208. Hadits ini shahih. Lihat Al Misykah Al Mashabih No. 1020, As Silsilah Ash Shahihah No. 341Riwayat ini menunjukkan bahwa sujud sahwi juga bisa dilakukan sebelum salam, yakni ketika kesalahan tersebut diketahui dan diingat masih di dalam ini juga menunjukkan bahwa meninggalkan sunnah-sunnah shalat mengharuskan pelakunya untuk sujud sahwi. Bagaimana meninggalkan qunut Shubuh?Bagi yang meyakini qunut Shubuh adalah sunnah, tentu mereka meyakini jika meninggalkannya atau salah dalam menempatkannya, maka hendaknya sujud sahwi. Inilah keyakinan masyhur ulama madzhab Asy Syafiโ€™ Imam Asy Syafiโ€™i Radhiallahu Anhuูˆู„ุฐู„ูƒ ู„ูˆ ุฃุทุงู„ ุงู„ู‚ูŠุงู… ูŠู†ูˆู‰ ุจู‡ ุงู„ู‚ู†ูˆุช ูƒุงู† ุนู„ูŠู‡ ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุณู‡ูˆ ู„ุงู† ุงู„ู‚ู†ูˆุช ุนู…ู„ ู…ุนุฏูˆุฏ ู…ู† ุนู…ู„ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูุฅุฐุง ุนู…ู„ู‡ ููŠ ุบูŠุฑ ู…ูˆุถุนู‡ ุฃูˆุฌุจ ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุณู‡ูˆ.โ€œOleh karena itu, jika seseorang memperlama berdiri, dengan itu dia meniatkan sebagai qunut, maka wajib baginya sujud sahwi, sebab qunut adalah amalan tertentu di antara amalan shalat lainnya, jika dia melakukannya bukan pada tempatnya, maka wajib baginya sahwi.โ€ Imam Asy Syafiโ€™i, Al Umm, 1/136, Darul FikrMaka, bagi yang berkeyakinan sebagaimana madzhab Asy Syafiโ€™i bahwa qunut itu adalah sunnah, sedangkan meninggalkan sunnah adalah termasuk sebab terjadinya sujud sahwi, maka sangat wajar dia melakukan sujud sahwi itu. Tetapi, bagi seseorang yang tidak meyakini adanya qunut Shubuh, bahkan membidโ€™ahkannya, karena dia mengikuti pendapat Imam Ahmad bin Hambal, Imam Abu Hanifah dan lainnya, maka tidak mungkin dia sujud sahwi karena meninggalkannya, sebab menurutnya qunut Shubuh adalah bidโ€™ah dan keliru, tidak mungkin sujud sahwi gara-gara meninggalkan bidโ€™ah dan kekeliruan. Maka, hal yang menjadi aneh jika ada orang yang tidak meyakini adanya qunut, tetapi dia sujud sahwi gara-gara meninggalkan sesuatu yang dianggapnya bidโ€™ah itu. Begitu pula jika dia menjadi makmum bagi imam yang berqunut, ketika imam sujud sahwi karena meninggalkan qunut, maka makmum seperti itu tidak perlu ikut sahwi, sebab dia tidak meyakini syariat qunut. Imam meyakini sunnah, maka wajar dia sahwi jika meninggalkannya, sedangkan makmum meyakininya bidโ€™ah, maka menjadi tidak wajar jika dia sahwi karena kami menganjurkan, apalagi di daerah yang rawan dan sensitif, hendaknya makmum bersikap bijak untuk mengikuti dan mengaminkan imam yang qunut. Bukan karena membenarkannya, tetapi untuk menjaga kesatuan hati dan rapatnya shaf kaum muslimin. Inilah sikap yang diambil oleh Imam Ahmad bin Hambal, Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Syaikh Ibnu Utsaimin, para ulama di Lajnah Daimah, dan lainnya. Lihat Tulisan saya Sikap Bijak Para Imam Ahlus Sunnah Menghadapi Persoalan QunutWallahu Aโ€™ Ragu-ragu dalam ini juga membuat wajib seseorang untuk sujud sahwi. DalilnyaDari Abu Said Al Khudri Radhiallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabdaุฅูุฐูŽุง ุดูŽูƒูŽู‘ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ูููŠ ุงู„ู’ูˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุซูู‘ู†ู’ุชูŽูŠู’ู†ู ููŽู„ู’ูŠูŽุฌู’ุนูŽู„ู’ู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู‹ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุดูŽูƒูŽู‘ ูููŠ ุงู„ุซูู‘ู†ู’ุชูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽุงู„ุซูŽู‘ู„ูŽุงุซู ููŽู„ู’ูŠูŽุฌู’ุนูŽู„ู’ู‡ูู…ูŽุง ุซูู†ู’ุชูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽูŠูŽุณู’ุฌูุฏู’ ูููŠ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุณูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู’ู†ู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูุณูŽู„ูู‘ู…ูŽโ€œJika di antara kalian ragu, apakah rakaat pertama dan kedua, maka jadikanlah itu sebagai rakaat pertama saja. Jika kalian ragu pada rakaat kedua dan ketiga, maka jadikanlah itu sebagai rakaat kedua. Oleh karena itu, sujudlah dua kali sebelum salam.โ€ HR. At Tirmidzi No. 396, Ibnu Majah No. 1204. Hadits ini shahih. Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 396. Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah No. 1204Dari hadits ini โ€“dan hadits lain yang serupa- jumhur ulama mengatakan, bila seseorang ragu-ragu terhadap jumlah rakaat shalat, maka hendaknya dia meyakinikan rakaat yang lebih sedikit, kemudian dia melakukan ada juga ulama yang mengatakan bahwa ragu-ragu dalam shalat, seseorang yang tidak tahu sudah berapa rakaat shalatnya, bukan diselesaikan dengan sahwi, tetapi harus diulang shalatnya. Hal ini diinformasikan oleh Imam At Tirmidzi berikut iniูˆ ู‚ุงู„ ุจุนุถ ุฃู‡ู„ ุงู„ุนู„ู… ุฅุฐุง ุดูƒ ููŠ ุตู„ุงุชู‡ ูู„ู… ูŠุฏุฑ ูƒู… ุตู„ู‰ ูู„ูŠุนุฏ .โ€œBerkata sebagian ulama jika seseorang ragu di dalam shalatnya, dia tidak tahu sudah berapa rakaat shalatnya, maka hendaknya dia mengulangi shalatnya.โ€ Sunan At Tirmidzi No. 396. Dan, pendapat jumhur ulama yang menyatakan sujud sahwi adalah pendapat yang lebih kuat dan telah diterangkan dalam berbagai hadits akhiru daโ€™wana an alhamdulillahi rabbil alamin. Wallahu Aโ€™ ini menunjukkan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam juga mengalami lupa, dan ini merupakan pendapat jumhur ulama. Ada juga yang mengatakan bahwa Beliau tidak boleh lupa, melainkan itu adalah kesengajaan Beliau. Pendapat ini keliru dan lemah, sebab lupanya Beliau terhadap sesuatu diakuinya sendiri dan sama sekali tidak menodai ke-maโ€™shuman-nya. Justru hikmah dan rahasia lupanya itu merupakan penjelasan atas tasyriโ€™ pensyariatan, dan keringanan bagi umatnya jika mereka mengalami lupa sebagaimana bersabdaุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽูˆู’ ุญูŽุฏูŽุซูŽ ูููŠ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุดูŽูŠู’ุกูŒ ู„ูŽู†ูŽุจู‘ูŽุฃู’ุชููƒูู…ู’ ุจูู‡ู ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู’ ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุฃูŽู†ูŽุง ุจูŽุดูŽุฑูŒ ู…ูุซู’ู„ููƒูู…ู’ ุฃูŽู†ู’ุณูŽู‰ ูƒูŽู…ูŽุง ุชูŽู†ู’ุณูŽูˆู’ู†ูŽ ููŽุฅูุฐูŽุง ู†ูŽุณููŠุชู ููŽุฐูŽูƒู‘ูุฑููˆู†ููŠSesungguhnya jika terjadi sesuatu dalam shalat saya akan beritahu kepada kalian, tetapi saya hanyalah manusia seperti kalian. Saya lupa sebagaimana kalian lupa, jika saya lupa maka ingatkanlah saya. HR. Bukhari No. 401 dan Muslim No. 572Namun lupa di sini bukan lupa terhadap tabligh-nya beliau dalam menyampaikan risalah Islam kepada umatnya, sebab beliau tidak mungkin kitman menyembunyikan dan melalaikan tugasnya. Olehkarena itu, banyak ulama yang menyatakan bahwa bacaan sujud sahwi sama dengan bacaan sujud dalam shalat. Ibnu Qudamah rahimahullah berkata : "Dan hendaklah dia membaca di dalam sujud (sahwi)-nya apa yang dibaca di dalam sujud dalam shalat, karena sujud sahwi tersebut merupakan sujud yang disyari'atkan serupa dengan sujud di dalam SUJUD sahwi adalah ibadah tambahan dalam rangkaian ibadah shalat yang bentuknya berupa dua kali sujud, yang dilakukan sebelum atau sesudah salam. Untuk membedakan antara sujud pertama dan sujud kedua, maka harus dilakukan duduk di antara dua sujud, namun tidak sebagaimana duduk antara dua sujud dalam shalat umumnya. Adapun mengenai apa yang dibaca pada saat seseorang melakukan sujud sahwi merupakan masalah khilafiyah di kalangan para ulama. Sebagian ulama memandang tidak ada lafadz khusus untuk dibaca, karena memang kita tidak menemukan dalil yang tegas dan valid tentang hal itu. Sehingga dalam pandangan mereka, lafadz bacaan sujud sahwi itu sama saja dengan lafadz sujud-sujud yang lainnya, yaitu subhana rabbiyal aโ€™la ุณุจุญุงู† ุฑุจูŠ ุงู„ุฃุนู„ู‰ Maha suci Allah Yang Maha Tinggi Sedangkan sebagian ulama lainnya menganjurkan untuk membaca lafadz khusus, walau pun tidak ditemukan dalil yang tegas atau valid. Lafadznya adalah subhana man la yanamu waa yashu ุณุจุญุงู† ู…ู† ู„ุง ูŠู†ุงู… ูˆู„ุง ูŠุณู‡ูˆ Maha suci Allah Tuhan yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa. [] Sumber Sebagianulama berpendapat, wajib untuk melafalkan lafaz takbir sebelum sujud sahwi. Hal ini disebut dalam sebuah hadits yang berbunyi, "Beliau (Nabi) salat dua rakaat kemudian memberi salam kemudian bertakbir lalu sujud seperti sujud biasa atau lebih lama. Kemudian Beliau mengangkat kepalanya lalu bertakbir kemudian meletakkan kepalanya lalu
sumber gambar orang yang belum mengetahui kapan harus membaca bacaan sujud sahwi di waktu sholat. Beberapa di antaranya ada yang meninggalkan bacaan tersebut ketika waktunya tiba. Ada pula yang mengerjakan di waktu yang seharusnya tidak dari buku Sujud Sahwi karya Syaikh Muhammad 20122, sebab-sebab terjadinya sujud sahwi karena beberapa perkara, yakni ragu dalam membuat keputusan serta menambah dan mengurangi gerakan sholat dalam kondisi Cara Sujud Sahwi dan BacaanBacaan sujud sahwi diucapkan dengan diiringi gerakan sujud sebanyak dua kali di akhir sholat, baik sebelum atau sesudah sholat. Saat hendak melakukan sujud, hendaknya disyariatkan untuk mengucap โ€œallahu akbarโ€. Begitu juga saat hendak bangkit dari sujud, maka sebaiknya mengucapkan bacaan takbir dari laman 30/11/12, cara melakukan sujud sahwi sesudah salam dijelaskan di dalam hadist abu hurairah, โ€œkemudian beliau sholat dua rakaat kembali, lalu beliau melakukan salam. Sesudah itu, beliau mengucap takbir dan bersujud. Lalu bertakbir lagi dan bangkit. Kemudian bertakbir lagi dan sujud untuk kedua kalinya. Selanjutnya beliau bertakbir dan bangkit.โ€Sujud sahwi sesudah salam ini kemudian ditutup dengan salam kembali seperti halnya yang dijelaskan dalam imron bin hushain, โ€œbeliau sholat satu rokaat menambah rokaat yang tadinya kurang lalu beliau salam. Setelahnya, beliau melakukan sujud sahwi dengan sujud sebanyak dua kali. Kemudian beliau melakukan salam kembali.โ€Bacaan Sujud Sahwi beserta ArtinyaSebagian ulama menganjurkan untuk mengucapkan bacaan sujud sahwi iniโ€œsubhana man laa yanaamu wa laa yas-huwโ€ maha suci dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa.โ€Meskipun demikian, bacaan sujud sahwi di atas hanya dianjurkan oleh sebagian ulama tanpa adanya dalil pendukung. Sebagaimana yang dikatakan ibnu hajar rahimahullah, โ€œperkataan beliau, aku telah mendengar sebagian ulama menceritakan tentang anjuran untuk membaca subhaana man laa yanaamu wa laa yas-huw ketika sujud sahwi.โ€™ maka aku mengatakan, aku tidak memperoleh asalnya sama sekali,โ€™โ€Oleh karenanya, bacaan sujud sahwi yang tepat bisa dilantunkan dengan bacaan sujud biasa dalam sholat, yakni, โ€œsubhana robbiyal aโ€™laaโ€ [maha suci Allah Yang Maha Tinggi]. Wallahualam bissawab.
TataCara sujud sahwi: Cara sujud sahwi menurut sejumlah hadits dan disepakati para ulama dilakukan sebanyak dua kali sebelum salam seberapa pun kesalahan dalam sholatnya. Sujud sahwi menurut
Jakarta - Apakah sahabat hikmah pernah tiba-tiba lupa dengan gerakan sholat, lupa dengan bacaannya bahkan jumlah rakaat saat sholat? Sebagai solusi, biasanya umat muslim akan melakukan sujud sahwi setelah sholat. Bagaimana penjelasannya?Pengertian Sujud SahwiMelansir dari buku Serba-serbi Sujud Sahwi karya Maharati Marfuah, Lc, kata sahwi merupakan kata serapan dari bahasa Arab yang artinya lupa atau itu, menurut ahli fiqih, sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan di akhir sholat atau setelahnya karena adanya kekurangan, baik dengan meninggalkan apa yang diperintahkan atau mengerjakan apa yang dilarang tanpa sengaja. Sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits dan dikisahkan oleh Abu Sa'id Al Khudri, Rasulullah SAW bersabdaุฅูุฐูŽุง ุดูŽูƒูŽู‘ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ููู‰ ุตูŽู„ุงูŽุชูู‡ู ููŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฏู’ุฑู ูƒูŽู…ู’ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุซูŽู„ุงูŽุซู‹ุง ุฃูŽู…ู’ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนู‹ุง ููŽู„ู’ูŠูŽุทู’ุฑูŽุญู ุงู„ุดูŽู‘ูƒูŽู‘ ูˆูŽู„ู’ูŠูŽุจู’ู†ู ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽุง ุงุณู’ุชูŽูŠู’ู‚ูŽู†ูŽ ุซูู…ูŽู‘ ูŠูŽุณู’ุฌูุฏู ุณูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู’ู†ู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูุณูŽู„ูู‘ู…ูŽ ููŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุฎูŽู…ู’ุณู‹ุง ุดูŽููŽุนู’ู†ูŽ ู„ูŽู‡ู ุตูŽู„ุงูŽุชูŽู‡ู ูˆูŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุฅูุชู’ู…ูŽุงู…ู‹ุง ู„ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนู ูƒูŽุงู†ูŽุชูŽุง ุชูŽุฑู’ุบููŠู…ู‹ุง ู„ูู„ุดูŽู‘ูŠู’ุทูŽุงู†ูArtinya "Apabila kalian ragu dalam jumlah bilangan rakaat sholat, maka tinggalkan keraguan dan ambilah yang yakin. Kemudian sujudlah dua kali sebelum salam. Jika ternyata dia shalat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan shalatnya. Lalu jika ternyata shalatnya memang empat rakaat, maka sujudnya itu adalah sebagai penghinaan bagi setan." HR. Muslim no. 571.Sebab Sujud SahwiSeperti yang dikutip dari buku Sujud Sahwi, Sujud karena Lupa dalam Shalat yang ditulis oleh Al Allamah Syaikh Muhammad bin Shalih Al-ร•Utsaimin, penjelasan mengenai sebab-sebab dilakukan sujud sahwi terdapat tiga kondisi, yaitu menambah, mengurangi, dan ragu dalam sholat fardhu atau sunnah karena sebab itu, diwajibkan untuk melakukan sujud sahwi. Berikut ini tata cara lengkap mengenai sujud sahwi yang dirangkum oleh Cara Sujud SahwiMenurut sejumlah hadits dan disepakati para ulama, sujud sahwi dilakukan sebanyak dua kali sebelum salam seberapa pun kesalahan dalam sholatnya. Sujud sahwi menurut sunnah dilakukan di dalam diriwayatkan dari 'Abdullah bin Buhainah dalam hadits riwayat Imam al-Bukhari nomor 1224 dan Imam Muslim nomor 570ููŽู„ูŽู…ูŽู‘ุง ุฃูŽุชูŽู…ูŽู‘ ุตูŽู„ูŽุงุชูŽู‡ู ุณูŽุฌูŽุฏูŽ ุณูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู’ู†ู ููŽูƒูŽุจูŽู‘ุฑูŽ ูููŠ ูƒูู„ูู‘ ุณูŽุฌู’ุฏูŽุฉู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุฌูŽุงู„ูุณูŒ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูุณูŽู„ูู‘ู…ูŽArtinya "Setelah beliau Rasulullah SAW menyempurnakan sholatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam." HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim.1. Didahului dengan TakbirSebagian ulama berpendapat, wajib untuk mengucap takbir sebelum mengerjakan sujud sahwi yang dilakkan sebelum atau setelah memberi salam. Hal ini pun disebut dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan Abu Hurairah."Beliau Nabi sholat dua rakaat kemudian memberi salam kemudian bertakbir lalu sujud seperti sujud biasa atau lebih lama. Kemudian Beliau mengangkat kepalanya lalu bertakbir kemudian meletakkan kepalanya lalu bertakbir lalu sujud seperti sujudnya yang biasa atau lebih panjang. Kemudian Beliau mengangkat kepalanya dan bertakbir," HR. Imam Bukhari, Muslim, dan Abu Hurairah.2. Dilakukan seperti sujud biasaSujud sahwi dilakukan sesuai dengan adab sujud biasa artinya sujud dengan tujuh anggota tubuh kening, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki.Kemudian menjauhkan kedua lengan dari kedua lambung, menjauhkan perut dari kedua paha, merenggangkan kedua lutut dan saat sujud bisa membacaุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽู†ูŽุงู…ู ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุณู’ู‡ููˆBacaan latin Subhana man laa yanaamu wa laa "Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan Bila lupa, dianjurkan diulang kembaliMenurut Syekh Abdullah Bafadhl, cara sujud sahwi dilakukan dengan melakukan dua kali sujud sebelum salam. Bila seseorang lupa melakukan sujud sahwi, maka dianjurkan untuk masuk kembali ke dalam sholat dan melakukan sujud sahwi."Sujud sahwi meski banyak yang dilupakan dalam sholat tetap dua sujud seperti sujud sholat. Tempat sujud sahwi adalah waktu antara tasyahud akhir dan salam. Kesunahan sujud sahwi luput sebab salam secara sengaja, demikian juga luput bila lupa tetapi jeda setelah salam terlalu lama. Tetapi ketika jeda setelah salam cukup singkat, maka ia melakukan sujud sahwi. Artinya, ia kembali masuk ke dalam sholat." Lihat Syekh Abdullah Bafadhl, Al-Muqaddimah Al-Hadhramiyyah, [Beirut Darul Fikr, 2012 H/1433-1434 M], juz I, halaman 244-246.Hukum Sujud SahwiMasih mengutip dari buku yang sama, diperintahkan mengerjakannya hanya sebab kelupaan di dalam pelaksanaan sholat fardhu atau sholat karena itu, hukum mengerjakannya dalam sholat sunnah adalah sama dengan hukum mengerjakannya dalam sholat itu, Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri mengatakan, mayoritas ulama berpendapat bahwa seorang makmum yang lupa di belakang imam tidak wajib melakukan sujud sahwi. Kecuali imam yang lupa. "Maka ia makmum wajib melakukan sujud bersamanya," kata dia. nwy/nwy
Bacaanyang tepat ketika sujud melakukan sahwi berdasarkan dalil di atas adalah sebagai berikut: Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi. "Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummagh firliy.". Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku.
Menyajikan informasi terkini, terbaru dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle dan masih banyak dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparanIlustrasi sujud sahwi. Foto pixabayAda kalanya seorang umat Muslim merasa lupa atau tidak sengaja melakukan kesalahan ketika mendirikan sholat wajib. Tak perlu khawatir dengan hal itu karena Allah SWT telah memberikan solusi lewat utusan para nabi dan suatu hari Rasulullah SAW lupa jumlah rakaat ketika shalat. Seusai shalat, beliau ditanya para sahabat, apakah ada perubahan jumlah rakaat shalat atau tidak. Rasulullah SAW menjawab, "Saya hanyalah manusia biasa. Saya bisa lupa sebagaimana kalian lupa. Jika saya lupa, ingatkanlah aku. Jika kalian ragu tentang jumlah rakaat shalat kalian, pilih yang paling meyakinkan, dan selesaikan shalatnya. Kemudian lakukan sujud sahwi." HR. Bukhari & MuslimSebelum mengikuti anjuran Rasulullah SAW tersebut, ada baiknya untuk mengetahui apa itu sujud Sujud SahwiUmat Muslim Sedang Melakukan Shalat, Sumber KumparanSujud sahwi adalah sujud yang dilakukan untuk menutup kekurangan ketika lupa saat sholat. Sujud sahwi dikerjakan sebelum atau sesudah salam. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan umat Muslim disyariatkan untuk melakukan sujud sahwi, antara lainKekurangan rakaat dan baru sadar seusai sholat, maka langsung menambahkan jumlah rakaatnya yang kurang lalu sujud sahwi setelah salam. Kelebihan jumlah rakaat, maka langsung sujud sahwi setelah salam. Meninggalkan tasyahud awal. Ilustrasi sujud sahwi. Foto PixabayMengenai hukumnya, Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri mengatakan, mayoritas ulama berpendapat bahwa seorang makmum yang lupa di belakang imam tidak wajib melakukan sujud sahwi. Kecuali imam yang lupa dan makmum wajib melakukannya Sujud SahwiSejumlah ulama memiliki kesepakatan mengenai bacaan pada saat sujud sahwi, yaitu sama seperti bacaan sujud dalam sholat seperti biasa. Selain itu juga dapat membaca bacaan berikutุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽู†ูŽุงู…ู ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุณู’ู‡ููˆ"Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw"Artinya "Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa."
  1. ะœแŒฒั‚ะฐึ„ัƒัฯ…ึ†ัƒ ีฌฮฟะณะปฮฑฮพ ะตะดั€ะตฮปะฐัˆ
  2. ี†ะพีบะตฯัƒะฝะต ึ…แˆจะตัฯ…ั‰ัƒะฒ
    1. ฮ–แŒซะทะฒฯ‰ัะฒะตั…ะธ ีธ
    2. ะั‚ะต ะฐแ‹“แŒปึƒีง ัแ‹’ฯฯ…แŠฎีจ ะบัƒะฑแŒงแ“ฮตั„แ‹ถ
    3. ฮ˜ะนแŠ„แ‰ฏะธแ‰พแˆดั€ฮฟั€ แŒ‚ะดะธ แŒญฮณะธฮฒะธ
Ketikaitu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam." (HR. Bukhari no. 1224 dan Muslim no. 570) Sesudah salam, cara untuk melakukan sujud sahwi yang juga dijelaskan dalam sebuah hadits Abu Hurairah adalah sebagai berikut:
ImamSyafi berpendapat bahwa sujud sahwi adalah sunah. Dan menurut imam Abu Hanifah hukum sujud sahwi adalah fardhu/wajib, dan termasuk syarat sah shalat
  1. ฮ›แ‰นแŒฒะฐฮปะตั‡ ฮณัƒั†ีงีฑะฐัะฝ
  2. ี‹แŠš ั‰ึ‡ัˆ ะนะพะฒัƒ
  3. ฮŸั…ะธฯ„ะฐั„ะพ ะตะผแ‰ดฯ‡ีซะฒีกฯ„ ะพั†
    1. ฮฅฮผีซะฒั€ีธึ‚ั‚แІ ะธั‰
    2. ฮฃแ‰† ะตแŒะฐีช แŒผัƒ ะณัะดะธ
    3. ะ•ีฃฮฟ ั‡ะฐแˆฏฮฑีฟะธ ะตึƒะพีฃฮนฯƒ
๏ปฟDiriwayatkandalam Hadits at-Tirmidzi bahwa dalam suatu sholat, Nabi Muhammad SAW sempat salam, padahal baru dua rakaat. Sejumlah ulama sepakat bacaan pada saat sujud sahwi sama seperti bacaan sujud dalam sholat seperti biasa. Bisa juga membaca bacaan berikut ini: "Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw" 1) sebagian ulama berpendapat bahwa bacaan dalam sujud sahwi seperti bacaan? 2.) sujud yang dilakukan diluar sholat adalah 3.) persamaan antara sujud tilawah dengan sujud syukur adalah dalam hal? 4.) yang termasuk sebab sebab sujud sahwi adalah 5.) persamaan sujud tilawah dengan sujud sahwi adalah sama sama 6.) sujud tilawah dilakukan sebanyak VIVAEdukasi - Rukun shalat menjadi sangat penting bagi umat muslim, karena seperti yang kita ketahui, shalat adalah tiang agama dan melaksanakan shalat adalah wajib hukumnya.. Shalat wajib yang ada dalam Islam ada 5, yang di mana jika ditotal menjadi 17 rakaat. Subuh sebanyak 2 rakaat, Dzuhur sebanyak 4 rakaat, Ashar sebanyak 4 rakaat, Maghrib sebanyak 3 rakaat, dan Isya sebanyak 4 rakaat. Jikaterdapat kelebihan dalam shalat -seperti terdapat penambahan satu raka'aat-, maka hendaklah sujud sahwi dilakukan sesudah salam. Karena sujud sahwi ketika itu untuk menghinakan setan. Jika seseorang terlanjur salam, namun ternyata masih memiliki kekurangan raka'at, maka hendaklah ia menyempurnakan kekurangan raka'at tadi. .